Cucu Muhammad Hatta, Gustika Fardani Jusuf Hatta, tengah mendapat sorotan. Alih-alih memenuhi undangan HUT ke-80 RI, cucu proklamator Bung Hatta itu justru melakukan aksi protes ke pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Aksi protes itu dia ungkapkan lewat pakaian yang dikenakan saat hadir di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2025. Gustika memilih mengenakan kebaya hitam yang dipadukan dengan batik slobog.
Melalui akun Instagram miliknya, Gustika mengungkapkan makna pakaian hitam yang dia kenakan. Dia menyatakan, busana itu sebagai isyarat untuk pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Walau bukan Kamisan, pagi ini aku memilih kebaya hitam yang sengaja kupadukan dengan batik slobog untuk memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia," tulis Gustika dikutip Selasa, 19 Agustus 2025.
Baca juga
Sosok Bianca Lantang, Siswi Asal Sulut Pembawa Baki Bendera di HUT ke-80 RI
"Dalam budaya Jawa, kain bukan sekadar busana, melainkan sebuah isyarat, sebagaimana masyarakat Jawa kerap menyisipkan simbol dalam berpakaian."
Gustika menjelaskan, motif slobog biasanya dikenakan saat prosesi pemakaman.
"Motif slobog biasa dikenakan pada suasana duka: “slobog” berarti longgar atau terbuka, melambangkan pelepasan dan pengantaran. Ia biasa dipakai keluarga dalam prosesi pemakaman sebagai simbol merelakan sekaligus mendoakan jalan yang lapang. (Take this as a silent protest, if you will, and a way to embrace my 1/8th Javanese heritage + a way to convey my innermost feelings. Probably would keep this up for the next five years)"
Gustika mengungkapkan HUT ke-80 RI kali ini diperingati dengan bercampur rasa, bersyukur dan prihatin. Terutama melihat kondisi penegakan HAM saat ini.
"Di hari kemerdekaan tahun ini, rasa syukurku bercampur dengan keprihatinan atas luka HAM yang belum tertutup."
"Bahkan kini kita dipimpin oleh seorang Presiden penculik dan penjahat HAM, dengan Wakil anak haram konstitusi. Militerisasi kian merasuk ke ruang sipil, dan hak-hak asasi rakyat Indonesia kerap dilucuti oleh penguasa yang tidak memiliki tepa selira, yang mau menulis ulang sejarah bangsa dengan memutihkan dosa-dosa penguasa beserta kroni-kroninya."
Baca juga
Setya Novanto Bebas: Hukuman Disunat 2,5 Tahun, Terima Remisi 28 Bulan
"Jujur tidak sampai hati merayakan hari kemerdekaan Indonesia ke-80 tanpa rasa iba, dengan peristiwa demi peristiwa yang mengkhianati nilai kemanusiaan yang datang bertubi-tubi, seperti kekerasan aparat yang baru saja mengorbankan jiwa di Pati minggu ini."
Kegelisahan Cucu Bung Hatta saat menghadiri HUT ke-80 RI di Istana Merdeka
"Dukaku lahir dari rasa cinta yang mendalam pada Republik ini. Bagiku, berkabung bukan berarti putus asa; dan merayakan bukan berarti menutup mata. Berkabung adalah jeda untuk jujur menatap sejarah, memelihara ingatan, dan menagih hak rakyat dan janji-janji konstitusi kepada Republik Indonesia."
"Merayakan adalah memanjatkan doa dan harapan, sebagaimana makna kain slobog itu sendiri, yang mengingatkan pada batas antara yang pergi dan yang tinggal; yang dimaknai sebagai doa akan keselamatan dalam “peralihan.” Simbol bahwa dari duka pun kita bisa menyemai harapan."
Di akhir unggahannya, Gustika pun berdoa Indonesia tetap panjang umur.
"Panjang umur, Republik Indonesia-ku," tutup Gustika sembari memberikan kekesalannya terhadap Menteri HAM, Natalius Pigai.
Artikel lainnya: Segini Gaji Anggota DPR Terbaru: Puan Terima Rp3,9 Juta per Hari, Anggota Rp3,4 Juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News