Rekening Dormant Bank BUMN Dibobol: Pelaku Transfer Rp204 Miliar Cuma dalam 17 Menit

  • Arry
  • 25 Sep 2025 20:59
Bareskrim Polri bongkar sindikat pembobol rekening dormant bank BUMN(tribratanews/tribratanews.polri.go.id)

Newscast.id - Polisi membongkar kasus pembobolan dana dari rekening dormant di cabang bank BNI di Jawa Barat. Pelaku berhasil memindahkan Rp204 miliar hanya dalam waktu 17 menit saja.

Dana itu beasal dari lima rekening dormant dan dilakukan dalam 42 kali transaksi. Rekening dormant adalah rekening yang tidak aktif transaksi selama periode tertentu.

Dirtipid Eksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf menjelaskan, kasus ini bermula pada Juni 2025. Saat itu jaringan sindikat pembobol bank melakukan pertemuan dengan AP, kepala cabang pembantu bank BUMN.

Dalam pertemuan itu, para pelaku mengaku sebagai Satgas Perampasan Aset. Pelaku dan AP pun akhirnya sepakat melakukan pemindahan rekening dormant.

Baca juga
Rekening Bank Nganggur Selama 3 Bulan Akan Diblokir, Ini Aturannya

"Di akhir bulan Juni 2025, jaringan sindikat pembobol bank selaku eksekutor dan Kepala cabang bersepakat untuk melakukan eksekusi pemindahan dana rekening dormant," kata Brigjen Helfi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 25 September 2025.

Mereka kemudian melakukan pemindahan rekening dormant pada suatu Jumat sore. Tujuannya untuk menghindari sistem deteksi bank.

"Kepala cabang menyerahkan User ID aplikasi Core Banking System milik teller kepala salah satu eksekutor yang merupakan ex-teller Bank untuk kemudian melakukan ekses ilegal terhadap aplikasi Core Banking System," jelas Helfi.

"Dengan melakukan pemindahan dana secara in absentia senilai Rp 204.000.000.000 kelima rekening penampungan yang dilakukan 42 kali transaksi dalam waktu 17 menit," tegas Helfi.

Pihak bank kemudian mencium ada transaksi mencurigakan pada awal Juli 2025. Mereka kemudian melaporkan kepada Bareskrim Polri.

Bareskrim kemudian menggandeng PPATK untuk menelusuri dan melakukan pemblokiran terkait aliran dana hasil kejahatan tersebut.

Berikut daftar tersangka dalam kasus ini:

Kelompok pegawai bank

  • AP (50 tahun) selaku kepala cabang pembantu yang perannya memberikan akses ke aplikasi core banking system kepada pelaku pembobol bank untuk melakukan transaksi pemindahan dana secara in absentia
  • GRH (43 tahun) selaku consumer relations manager dengan peran sebagai penghubung antara kelompok jaringan sindikat pembobol dengan kepala cabang pembantu

Kelompok pelaku pembobol atau eksekutor

  • C alias Ken (41 tahun) dengan peran selaku mastermind atau aktor utama dari kegiatan pemindahan dana tersebut dan mengaku sebagai satgas perampasan aset yang menjalankan tugas negara secara rahasia. C alias Ken ini terlibat dalam kasus pembobolan dan pembunuhan Kacab BRI.
  • DR (44 tahun) perannya sebagai konsultan hukum yang melindungi kelompok pelaku pembobol bank serta aktif di dalam perencanaan eksekusi pemindahan dana secara in absentia
  • NAT (36 tahun) dengan peran sebagai eks pegawai bank yang melakukan access ilegal aplikasi core banking system dan melakukan pemindah bukuan secara in absentia ke sejumlah rekening penampungan
  • R (51 tahun) dengan peran sebagai mediator yang bertugas mencari dan mengenalkan kepala cabang kepada pelaku pembobol bank dan menerima aliran dana hasil kejahatan
  • TT (38 tahun) dengan peran sebagai fasilitator keuangan ilegal yang bertugas mengelola uang hasil kejahatan dan menerima aliran dana hasil kejahatan

Kelompok pelaku pencucian uang

  • DH (39 tahun) dengan peran sebagai pihak yang bekerja sama dengan pelaku pembobol bank untuk melakukan pembukaan blokir rekening dan memindahkan dana yang terblokir. DH atau Dwi Hartono terlibat dalam pembobolan dan pembunuhan Kacab BRI.
  • IS (60 tahun) dengan peran sebagai pihak yang bekerja sama dengan pelaku pembobol bank yang menyiapkan rekening penampungan dan menerima uang hasil kejahatan.

Polisi masih memburu satu tersangka yakni D yang masih buron. D diketahui berperan sebagai penyedia data rekening dormant. 

Artikel lainnya: Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Banyuwangi, Guncangan Terasa Hingga Surabaya-Denpasar

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait