Konflik Yai Mim-Sahara Makin Memanas, Ini Akar Masalahnya

  • Arry
  • 9 Okt 2025 14:01
Konflik antartetangga Muhammad Imam Muslimin alias Yai Mim dengan Sahara(ist/ist)

Newscast.id - Konflik antara mantan dosen UIN Malang, Muhammad Imam Muslimin, atau yang akrab disapa Yai Mim dengan tetangganya, Sahara masih terus bergulir. Bagaimana konflik ini terjadi hingga viral di media sosial.

Yai Mim dan Sahara adalah tetangga yang rumahnya bersebelahan di Perumahan Joyo Grand, Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Sahara memiliki usaha rental mobil yang armadanya diparkir di sekitar rumahnya.

Dalam perkembangan terbaru, baik Yai Mim dan Sahara sama-sama melaporkan ke Polresta Malang. Dengan tuduhan mulai dari pencemaran nama baik hingga adanya pelecehan seksual.

Lalu bagaimana konflik antartetangga ini bisa meruncing dan viral?

Yai Mim dan istrinya, Rosida, menceritakan awal mula perseteruannya dengan Sahara saat hadir di podcast Denny Sumargo.

Menurutnya, hal ini bermula dari lahan di depan rumah mereka di Perumahan Joyo Grand, Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Yai Mim mengklaim tanah yang berada di depan rumahnya dengan Sahara adalah miliknya yang telah diwakafkan untuk jalan umum.

Baca juga
Parkir Mobil di Depan Rumah Tetangga Bisa kena Sanksi Rp1,5 M, Ini Aturan Pidananya

Yai Mim pun rela membersihkan lahan yang ditumbuhi rerumputan itu dengan biaya sendiri. Menurutnya, biaya pembersihan mencapai Rp12 juta. Yai Mim kemudian meminta Sofyan, suami Sahara, untuk ikut kontribusi dengan memberikan Rp1 juta. Namun hal itu ditolak, dan Sofyan hanya memberi Rp400 ribu saja.

Yai Mim mengaku tak mempermasalahkannya. Setelah lahan bersih dari rerumputan, dia pun mempersilakan Sahara dan Sofyan menggunakan lahan di depan rumahnya untuk parkir mobil-mobil mereka.

Namun, suatu ketika, mobil Sahara terparkir tepat di seberang rumah Yai Mim. Hal ini membuat Yai Mim dan istrinya kesulitan untuk memasukkan mobil ke garasi rumahnya usai pulang dari Jakarta pada dini hari.

Saat itu, Yai Mim pun meminta kepada Sahara memindahkan mobilnya. Sahara kemudian meminta Yai Mim memindahkan sendiri mobilnya. Saat memindahkan, Yai Mim tak sengaja menginjak pedal gas terlalu dalam.

Sahara pun kesal lantaran Yai Mim dinilai membuat keributan di tengah malam. Sahara kemudian keluar rumah mempertanyakan perilaku Yai Mim.

Masih versi Yai Mim, permasalahan lainnya adalah ketika anak Sahara bermain ke rumah Yai Mim. Sahara kemudian mengikuti anaknya tersebut dan sempat mengunci rumah Yai Mim dengan alasan agar anaknya tidak bermain di luar rumah Yai Mim. Padahal saat itu istri Yai Mim sedang tak ada di rumah karena pergi haji.

Yai Mim mengaku sempat meninggalkan Sahara dan anaknya yang bermain di lantai satu. Dia pun mencuci baju di lantai atas dengan menggunakan celana boxer saja. Di saat itu, Sahara sempat naik dan mendapati Yai Mim sedang dalam kondisi yang hanya bercelana dalam saja.

Sahara kemudian meneriaki Yai Mim dengan sebutan cabul.

Konflik itu kemudian terus memanas. Sahara pun kerap merekam Yai Mim dengan ponselnya dan menuduh melakukan keonaran. Bahkan ada beberapa video yang memperlihatkan para warga dengan tanpa izin masuk ke pekarangan Yai Mim dan membuat kerusakan.

Peran Pak RT dan RW Hingga Surat Pengusiran

Konflik ini berlanjut hingga akhirnya ada surat kesepakatan warga yang menyatakan Yai Mim dan istrinya diusir dari Perumahan Joyogrand.

Dalam surat pengusiran disebutkan Yai Mim dituding melakukan oversharing di grup RT, mengumbar aurat (karena terlihat hanya memakai boxer), minum minuman keras, menutup akses jalan warga dengan membuat patok, memfitnah warga, dan berseteru dengan pemilik rental mobil (Sahara).

Yai Mim menjelaskan, pengusiran itu dikondisikan dan digerakkan oleh Ketua RT, Prajogo Subiarto, Ketua RW, dan Sahara beserta suaminya.

Menurutnya, rencana pengusiran itu sudah terlihat saat Ketua RW tiba-tiba menanyakan soal domisili KTP mereka. Di KTP, Yai Mim tercatat masih sebagai warga di kelurahan lain. Ketua RW menganggap hal itu sebagai pelanggaran dan mendesak Yai Mim untuk segera mengurus pindah domisili.

"Pak RW sudah menyarankan kami untuk segera pindah [domisili], kami akhirnya pindah," kata istri Yai Mim.

Yai Mim kemudian menindaklanjuti saran itu dan mengurus surat pindah. Namun, saat hendak mengurus administrasi, Yai Mim mengalami kesulitan untuk meminta tanda tangan Ketua RT.

Namun, upaya Yai Mim itu ternyata sia-sia. Ketua RT menegaskan, Yai Mim telah diusir secara resmi oleh warga. Disebutkan, ada sekitar 25 warga yang menandatangani pengusiran Yai Mim.

"Begini Pak Yai Mim, Anda ini ditolak jadi warga di sini, 'saya tidak mau tanda tangan [dokumen] itu'," kata Yai Mim menirukan ucapan ketua RT setempat. 

Artikel lainnya: Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Garuda Takluk 2-3

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait