Newscast.id - Inspeksi mendadak atau sidak Gubernur Jawa Barat ke pabrik Aqua di kawasan Subang memunculkan temuan yang mengagetkan. Air Aqua yang selama ini dikenal publik berasal dari “air pegunungan” ternyata sumbernya bukan dari mata air alami.
Sidak dilakukan Kang Dedi Mulyadi ke PT Tirta Investama Subang (Aqua) di Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, pada Senin, 20 Oktober 2025. Dalam kunjungan itu, KDM mengungkap berbagai fakta tentang proses pengolahan hingga pendistribusian air mineral Aqua.
Setibanya di lokasi pabrik, Kang Dedi langsung mencari pimpinan perusahaan. Namun, pihak pabrik menjelaskan, para manajer sedang berada di luar mengikuti rapat. Dedi kemudian meminta ditunjukkan lokasi pengambilan air.
Saat di lokasi, KDM menjelaskan soal kondisi lingkungan yang rawan longsor. Hal ini dipicu dari aktivitas industri. Selain itu, KDM menyoroti pengambilan air berlebihan dan penebangan pohon turut memperparah kerentanan alam.
Baca juga
Heboh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Sebut Rakyat Sama Buasnya dengan Politisi Korup
KDM menyunggung besarnya keuntungan yang diperoleh Aqua. Dia membandingkan dengan perusahaan lainnya yang harus membeli bahan baku, perusahaan air mineral mendapatkan sumbernya langsung dari alam tanpa biaya pembelian.
“Perusahaan lain seperti pabrik kain, semen, atau otomotif harus beli bahan baku. Tapi perusahaan ini tidak, karena airnya diambil langsung dari alam,” ujar Dedi dikutip dari kanal YouTube miliknya, Rabu, 22 Oktober 2025.
“Jangan sampai yang diambil sejuta meter kubik, tapi dilaporkan hanya setengahnya,” tegasnya.
KDM pun bertanya soal asal air yang digunakan Aqua. Pihak perusahaan menyatakan, sumber air mereka berasal dari bawah tanah.
Pihak perusahaan menjelaskan, air untuk kemasan Aqua diambil menggunakan sumur bor dengan kedalaman mencapai 100 hingga 130 meter. “Semua air bawah tanah, Pak. Karena memang kualitas yang paling bagus itu yang paling dalam,” ujar perwakilan perusahaan.
Penjelasan ini membuat KDM tercengang.
“Lho, ini bukan air permukaan yang katanya dari mata air pegunungan, ya? Oh, dari sumur pompa dalam,” kata KDM.
“Semua daerah di Jawa Barat dari air bawah tanah? Oh iya, lalu semakin dalam airnya semakin murni, ya? Ini tidak berbahaya kalau terjadi pergeseran tanah? Awas, lho,” kata Dedi.
Artikel lainnya: Pemobil Tembak Mati Sopir Angkot Usai Diserobot Saat Antre di SPBU Sumsel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News