Kata Ahli Geologi UGM Soal Sumber Air Aqua, Air Pegunungan atau Air Tanah?

  • Arry
  • 25 Okt 2025 11:11
Air mineral Aqua(sehat aqua/sehataqua.co.id)

Newscast.id - Asal usul air yang digunakan Aqua mendapat sorotan publik. Hal ini terjadi usai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendatangi salah satu pabrik air mineral itu.

Kunjungan Kang Dedi Mulyadi (KDM) ke pabrik Aqua itu diunggah di kanal YouTube miliknya. Dalam video itu, KDM sempat bertanya soal sumber air yang digunakan. Salah seorang staf Aqua menjawab, air yang digunakan berasal dari bawah tanah yang diambil melalui proses pengeboran.

Penjelasan staf Aqua itu memicu polemik di masyarakat. Sebab, selama ini Aqua mengklaim air yang digunakan berasal dari air pegunungan. Branding itu pun tak sesuai dengan kenyataan yang ternyata berasal dari air bor tanah.

Guru Besar Teknologi Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Ir Heru Hendrayana menjelaskan soal istilah air pegunungan. Dia menyebut, air tanah dalam dapat disebut sebagai air pegunungan. Kok bisa?

Baca juga
Sumber Air Aqua Ternyata Bukan dari Pegunungan, Sidak KDM Ungkap Sumber Lain

Heru menjelaskan, air pegunungan tidak harus selalu berasal dari puncak atau tubuh gunung.

"Jadi sekali lagi tidak harus di pegunungan sumbernya. misalnya saya ngebor di lereng Merapi atau lereng gunung, boleh gak, bisa gak itu saya katakan air pegunungan? belum tentu, harus di cek dulu tadi," kata Heru dikutip dari detikcom, Sabtu, 25 Oktober 2025.

"Terus di ngebor di datarannya, ini dari gunung, belum tentu, harus dicek dulu asal usulnya. nah gitu ya, jadi air pegunungan itu harus melalui sebuah penelitian. ya, sekarang intinya itu tadi, air pegunungan tidak harus di gunung, gitu ya," ujarnya.

Prof Heru menjelaskan, tidak semua mata air yang muncul di wilayah pegunungan dapat disebut air pegunungan. Sebab, ada mata air yang terbentuk dari air hujan yang langsung meresap dan keluar kembali di batuan sekitar lereng, sehingga termasuk kategori air tanah dangkal.

"Jadi air pegunungan itu harus diidentifikasi dengan metode, tidak harus di gunung, tidak harus di datar, di gunung pun belum tentu air pegunungan, ini secara ilmiahnya begitu," tuturnya.

Prof Heru menilai, perusahaan air minum dalam kemasan atau AMDK yang mencantumkan label air pegunungan, seharusnya sudah melakukan uji ilmiah untuk membuktikan klaim tersebut.

"Kalau perusahaan-perusahaan besar yang melakukan apa, mencantumkan dari pegunungan itu, pasti sudah mempunyai itu," imbuhnya.

Baca juga
Heboh Video KDM Soal Aqua Bukan dari Air Pegunungan tapi Air Tanah, Danone Buka Suara

Penjelasan Danone Soal Sumber Air Aqua

Danone selaku produsen Aqua buka suara soal sumber air yang digunakan Aqua. Mereka menegaskan, sumber air yang digunakan bukan berasal dari air permukaan maupun air tanah dangkal.

"Bukan dari air permukaan atau air tanah dangkal," demikian pernyataan Danone.

Danone menegaskan, sumber air Aqua diambil dari akuifer dengan kedalaman 60-140 meter yang terlindungi secara alami oleh lapisan kedap air, sehingga bebas dari kontaminasi aktivitas manusia dan tidak mengganggu penggunaan air masyarakat.

"Aqua menggunakan air dari akuifer dalam yang merupakan bagian dari sistem hidrogeologi pegunungan," tegas pernyataan tersebut.

"Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari UGM dan Unpad. Sebagian titik sumber juga bersifat self-flowing (mengalir alami)," lanjutnya.

"Akuifer ini terlindungi secara alami oleh lapisan kedap air sehingga bebas dari kontaminasi aktivitas manusia dan tidak mengganggu penggunaan air masyarakat," ucap Danone.

Danone juga menegaskan, setiap penentuan titik sumber air Aqua telah melewati kajian dampak terhadap lingkungan dan masyarakat.

Mereka menyatakan, berdasarkan hasil studi hidrogeologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) yang mengonfirmasi sumber air AQUA tidak bersinggungan dengan air yang digunakan masyarakat.

Untuk diketahui, dalam video yang diunggah Kang Dedi Mulyadi terungkap asal usul air Aqua. Dalam kunjungan itu, KDM bertanya sumber air yang dipakai sebagai bahan baku air mineral dalam kemasan itu.

"Ngambil airnya dari sungai?" kata Dedi bertanya kepada salah satu staf yang menemuinya.

Pihak perusahaan menjelaskan, air untuk kemasan Aqua diambil menggunakan sumur bor dengan kedalaman mencapai 100 hingga 130 meter. “Semua air bawah tanah, Pak. Karena memang kualitas yang paling bagus itu yang paling dalam,” ujar perwakilan perusahaan.

Penjelasan ini membuat KDM tercengang.

"Dikira oleh saya dari air permukaan. Dari air sungai atau mata air. Berarti kategorinya sumur pompa dalam?" kata Dedi lagi.

“Semua daerah di Jawa Barat dari air bawah tanah? Oh iya, lalu semakin dalam airnya semakin murni, ya? Ini tidak berbahaya kalau terjadi pergeseran tanah? Awas, lho,” kata Dedi. 

Artikel lainnya: Usut Kematian, Polisi Periksa HP Mahasiswa Unud Timothy Saputra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait