Update Erupsi Gunung Semeru: 39 Meninggal, 13 Hilang, 6.022 Warga Mengungsi

  • Arry
  • 9 Des 2021 09:48
Dampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur(humas/bnpb)

Evakuasi korban akibat guguran awan panas Gunung Semeru terus dilakukan. Hingga Kamis, 9 Desember 2021, tercatat 39 warga meninggal dunia dan 13 hilang.

"Petugas di lapangan masih terus melakukan identifikasi dan verifikasi terhadap warga meninggal," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 9 Desember 2021.

"Sedangkan mereka yang hilang, tim SAR gabungan menargetkan waktu 6 hari ke depan dengan fokus di wilayah Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh dan wilayah Desa Curah Kobokan," jelas Abdul Muhari.

Sementara itu jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Semeru saat ini berjumlah 6.022 jiwa. Mereka tersebar di 115 posko pengungsian yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang, Malang, dan Blitar.

BNPB mencatat, sebaran jumlah penyintas paling banyak berada di Kecamatan Candipuro dengan 2.331 orang, sedangkan di Kecamatan Pasirian 983 orang, Pronojiwo 525, Tempeh 554, Sumbersuko 302, Lumajang 271, Pasrujamber 212, dan Sukodono 204.

Selain itu penyintas juga tersebar di Kecamatan Kunir 127 orang, Tekung 67, Senduro 66, Padang 62, Jatiroto 59, Kedungjajang 50, Klakah 45, Yosowilangun 40, Rowokangkung 37, Ranuyoso 26, Randuagung 24, Tempusari 23, dan Gucialit 14.

Selain pengungsian, erupsi juga berdampak pada aset warga seperti rumah warga dan hewan ternak. Data sementara mencatat rumah terdampak 2.970 unit dan hewan ternak 3.026 ekor, dengan rincian sapi 764 ekor, kambing 684 ekor, dan unggas lainnya 1.578 ekor.

Sementara itu, data sementara fasilitas umum (fasum) terdampak antara lain sarana pendidikan 42 unit, sarana ibadah 17, fasilitas kesehatan 1, dan jembatan rusak 1.

 

Baca Juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait