Dokumen CDC Bocor, Sebut Varian Delta Lebih Bahaya dari Perkiraan

  • Arry
  • 6 Agt 2021 00:46
Ilustrasi Virus Corona(thedigitalartist/pixabay)

Dokumen milik Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, CDC, bocor ke publik. Dalam dokumen itu disebutkan tentang bahaya virus Covid-19 varian delta.

Dilansir Washington Post, dokumen tersebut menyebutkan, virus corona varian delta sangat menular dan sudah menyebar ke seluruh Amerika Serikat.

Dalam dokumen yang tidak dipublikasikan dan diperoleh Washington Post tersebut, varian delta disimpulkan bisa menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Baca Juga: China Akui Varian Delta dari India Lebih Ganas Dibanding Virus Covid Wuhan

Bahkan, varian delta disebut bisa menyebar semudah penyebaran penyakit cacar air, yang didalangi salah satu virus yang paling mudah menular.

CDC dalam dokumen itu juga menyimpulkan varian delta menyebar lebih mudah dan lebih cepat dari flu biasa, flu 1918, dan cacar. Dokumen itu juga mencatat bukti awal bahwa orang yang sudah mendapat vaksinasi lengkap masih bisa menularkan varian delta, semudah mereka yang belum mendapat vaksinasi.

Meskipun vaksin yang ada saat ini dipandang masih terbukti efektif melindungi orang tertular dari sakit parah dan mengurangi kemungkinan orang terinfeksi harus menjalani rawat inap serta terhindar dari kematian.

Baca Juga: Varian Delta Belum Tuntas, Kini Muncul Delta Plus di Indonesia

Dokumen berbentuk presentasi itu juga memperingatkan para pejabat harus mengakui bahwa perang (melawan Covid-19) sudah berubah. Inilah yang menjadi dasar CDC menggencarkan pesan kepada publik tentang kemanjuran dan keefektifan vaksin Covid-19 melindungi penerimanya.

CDC memperkirakan 35.000 orang dari lebih dari 162 juta jiwa yang menjalani vaksinasi Covid-19 di Amerika Serikat mungkin terinfeksi virus setiap minggu, walaupun sebagian besar infeksi baru terjadi di antara mereka yang tidak divaksinasi.

Data inilah yang mendorong CDC mengubah panduan masker pelindung bagi publik minggu ini.

Baca Juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait