Mural 'Jokowi 404: Not Found' Dihapus, Moeldoko: Jangan Sembarangan!

  • Arry
  • 18 Agt 2021 20:10
Presiden Joko Widodo dan Kepala KSP Moeldoko(humas/setkab)

Mural Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang bertuliskan '404: Not Found' di Tangerang kini telah dicat hitam. Penghapusan ini pun mengundang kritik. Masyarakat menilai pemerintah antikritik.

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, harus angkat bicara soal penghapusan mural 'Jokowi 404: Not Found' itu. Menurutnya, Jokowi sebenarnya terbuka dengan segala kritikan.

"Sebenarnya dari awal Presiden selalu mengatakan dan ini lebih bersikap edukatif ya. Presiden sangat terbuka dan enggak pernah pusing dengan kritik itu," kata Moeldoko di kantornya, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 18 Agustus 2021.

Baca Juga:
Mural 'Jokowi 404: Not Found', Polisi Buru Pelukis Mural

"Tetapi beliau (Jokowi) menyisipkan sebuah kalimat yang indah, 'Kita orang timur memiliki adab'. Jadi kalau mau mengkritik ya sesuatu yang beradab, tata krama ukuran-ukuran culture kita itu supaya dikedepankan, bukan hanya selalu berpikir antikritik," tambahnya.

Menurut Moeldoko, kritik kepada Presiden Jokowi saat ini lebih mengarah ke fitnah. "Cobalah lihat cara-cara mengkritiknya itu, berikutnya kadang-kadang kita mudah sekali untuk menjustifikasi, menyamakan antarkritik dengan fitnah. Ini sering terjadi kita," ucap Moeldoko.

Di sisi lain, tokoh-tokoh yang berseberangan dengan pemerintahan Jokowi juga kerap memperkeruh suasana. Oleh karena itu, dia berharap mereka lebih bisa menghormati sosok Jokowi sebagai pemimpin.

Baca Juga:
Megawati Nangis Lihat Jokowi Suka Dihina: Pengecut!

"Janganlah seperti itu ya, karena apa pun Presiden adalah orang tua kita yang perlu sekali lagi dan sangat perlu untuk kita hormati," tuturnya.

"Jangan sembarangan menyatakan sesuatu dalam bentuk kalimat atau dalam bentuk gambar," tutup Moeldoko.

Sebelumnya, viral mural bergambar Presiden Jokowi dengan tambahan tulisan '404: Not Found' di Jalan Pembangunan I, Kelurahan Bayu Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang. Setelah viral karena diperbincangkan masyarakat, gambar tersebut dihapus dengan dicat ulang berwarna hitam oleh pihak kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait