Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Ketahuan Nelpon di Istana, Padahal Dilarang Bawa HP

  • Arry
  • 16 Okt 2022 11:36
Jajaran kapolda dan kapolres seluruh Indonesia menghadiri pengarahan dari Presiden Jokowi di Istana Negara(ist/ist)

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran kedapatan sedang menelepon saat ratusan perwira tinggi Polri dipanggil Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Jumat 14 Oktober 2022.

Padahal dalam acara pengarahan itu, para perwira tinggi polri yang menjabat kapolres hingga kapolda seluruh Indonesia itu dilarang membawa HP, tongkat komando, topi, hingga ajudan ke Istana.

Momen itu terekam dalam sebuah foto yang diunggah akun di twitter. "Kapolda Irjen Fadil Diduga Asyik Nelpon saat Jokowi Larang Bawa HP di Istana," tulis cuitan akun tersebut dikutip Minggu, 16 Oktober 2022.

    Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran ketahuan menelepon padahal dilarang bawa HP ke Istana Negara

Setelah foto tersebut viral, kemudian muncul video momen sebelum hingga sesudah Irjen Fadil Imran menelepon. Sebuah akun bernama @Ari3Pras mengunggah video ptoongan tayangan dari KompasTV terkait acara tersebut.

Dalam video berdurasi 1 menit 11 detik itu tampak ratusan perwira Polri berkumpul di Gedung Krida Bakti, Sekretariat Negara. Tak lama kemudian, kamera menyorot posisi duduk dari Irjen Fadil Imran.

Tak lama terlihat seorang perempuan berbusana batik menghapiri Fadil Imran. Dia kemudian memberikan HP ke jenderal bintang dua itu.

Setelah itu, Irjen fadil tampak berbincang dengan seseorang melalui HP-nya. Setelah selesai, Irjen Fadil kemudian mengembalikan telepon tersebut ke perempuan yang sebelumnya memberikan HP itu.

Irjen Fadil Imran teleponan di Istana

Soal larangan membawa HP dan atribut polisi ke Istana diungkapkan Kasetpres Heru Budi Hartono. Menurutnya, aturan itu demi kenyamanan bagi ratusan perwira Polri yang hadir di Istana.

"Ketika diskusi, di sini tidak ada tempat penyimpanan tongkat, (padahal) tongkat jumlahnya banyak, kedua, juga memperlama proses memasuki istana. Ketiga, kami minta tidak bawa HP (handphone) lagi-lagi untuk kenyamanan bapak-bapak pejabat lingkungan Polri," kata Kasetpres Heru Budi Hartono di kantor presiden Jakarta, Jumat.

"Untuk bisa masuk istana dengan cepat karena jumlahnya (hampir) 600 orang, jadi cukup banyak, jadi tidak perlu membawa tongkat, HP dan topi karena kan topi perlu tempat, tongkat perlu tempat tongkat, HP perlu tempat HP sehingga kami minta ke panitia untuk tiga benda itu disimpan di kursi bus masing-masing," jelasnya. .

Baca juga: Beredar Pembelaan Irjen Teddy Minahasa Mengaku Tak Konsumsi dan Jual Narkoba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait