Guru dan Murid Terpapar Covid, 7 Sekolah di Jakarta Ditutup

  • Arry
  • 29 Sep 2021 22:39
Ilustrasi Sekolah(@Peggy_Marco/pixabay)

Sebanyak 7 sekolah yang berada di DKI Jakarta ditutup karena adanya temuan kasus Covid-19. Sejumlah murid dan guru dilaporkan terpapar virus Corona.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan, penutupan tujuh sekolah dilakukan karena selain ada temuan kasus Covid, ada juga sekolah yang melanggar protokol kesehatan.

"Per 27 September terdapat 7 sekolah yang diberlakukan penutupan sementara karena kasus positif dan satu karena melanggar protokol kesehatan," ujar Riza Patria di Jakarta.

Baca Juga
Kabar Gembira, Penyintas Covid Boleh Vaksin Sebulan Setelah Sembuh

Sekolah yang ditutup itu adalah:

  • SD Klender 03 Pagi (2 kasus positif)
  • SMK 66 Jakarta (1 guru positif terpapar di rumah)
  • SD 02 Pondok Rangon (1 siswa diduga terpapar di rumah)
  • SMP PGRI 20 (1 guru positif diduga dari luar sekolah)
  • SMA 25 (1 guru positif)
  • SMA 20 (1 siswa positif)
  • SD 05 Jagakarsa ditutup karena langgar protokol kesehatan.


Riza Patria menjelaskan, temuan itu baru sementara, karena Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih terus mendata sekolah-sekolah yang sudah menjalani pembelajaran tatap muka. "Kita tunggu nanti hasilnya," jelasnya.

Riza juga berharap, tidak ada tambahan sekolah lagi yang warganya terdeteksi terpapar virus Covid-19. "Mudah-mudahan dari 7 sekolah ini tidak ada lagi terpapar. Memang tidak mudah ini karena bisa saja terpapar di rumah atau diperjalanan. Kita tahu di perjalanan, bisa saja menggunakan transportasi publik yang dimungkinakan terpapar di perjalanan," ujarnya.

Baca Juga
Waspada, 5.241 Orang Positif Covid-19 Berkeliaran di Tempat Umum

Meski demikian, Riza berjanji akan terus berupaya seluruh sekolah di Jakarta bisa menggelar PTM di masa pandemi ini. Namun, diharapkan dengan adanya PTM tidak menimbulkan klaster baru.

"Yang paling penting adalah kesiapan dari para siswa, orangtua, para guru dan kita semua untuk mendukung dan membantu agar proses belajar mengajar di sekolah bisa berlangsung dengan menggunakan prokes yagn baik dan tidak menimbulkan klaster baru," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait