Spesies Katak Unik Ditemukan di Papua Nugini, Bisa Menyamar Jadi Kotoran Burung

  • Arry
  • 15 Apr 2023 17:44
Katak spesies Litoria Naispela atau Katak Lubang Pohon Gunung Kawah bisa menyamar sebagai kotoran burung(ifl science/ifl science)

Sekelompok ilmuwan menemukan lima spesies katak baru di Papua Nugini. Uniknya, salah satu spesies bisa berkamuflase alias menyamar sebagai kotoran burung agar terhindar dari predator.

Dilansir dari IFL Science, lima spesies katak baru itu memiliki nama ilmiah Litoria daraiensis, Litoria gracilis, Litoria haematogaster, Litoria lisae, dan Litoria naispela.

Tim peneliti menjelaskan, spesies katak dari genus Litoria itu ditemukan di bukit dan hutan pegunungan di kawasan lintas selatan Cordillera Tengah Papua Nugini.

Salah seorang peneliti, Paul Oliver, menjelaskan, katak spesies L. Naispela atau Katak Lubang Pohon Gunung Kawah hidup di air yang terkumpul di lubang pohon sejak ia masih berwujud kecebong.

Baca juga
Kodok Monster Raksasa Bikin Gempar Australia, Langsung Disuntik Mati

Setelah dewasa, spesies ini memiliki warna dan pola seperti kotoran burung. Oliver menduganya sebagai bentuk penyamaran defensif.

“Litoria naispela remaja, memiliki warna dan pola yang sangat mirip dengan kotoran burung – kami pikir ini adalah bentuk penyamaran defensif,” tulis Dr. Paul Oliver.

Peneliti lainnya, Steve Richards, mengungkapkan spesies katak di Papua Nugini berbeda dengan katak di daerah manapun di dunia.

“Saya menghabiskan banyak waktu menunggu di malam hari di samping lubang pohon di tengah hujan, hujan es dan sinar bulan, (menunggu) katak muncul dan menemukan spesies menakjubkan ini. (Saya) mencoba dan belajar tentang biologi mereka,” kata Richards yang sudah 30 tahun bekerja meneliti spesies ini.

Baca juga
Geger Hewan Mitologi Ular Naga Jawa, Ada Mitos Nyawa Melayang Bagi yang Pegang

“Papua Nugini memiliki lebih banyak spesies katak daripada pulau lain mana pun di dunia dan sebagian besar tidak ditemukan di tempat lain,” ujarnya.

Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian yang terbit pada 2022. Dari penemuan itu mengungkapkan, Melanesia menyimpan fauna amfibi kepulauan paling banyak di dunia.

Dalam penelitian itu juga disebutkan, spesies katak pohon genus Litoria memiliki bentuk unik, seperti katak pinokio yang berhidung panjang. Ada pula yang memberi nama “monyet nakal” dan satu lagi bernama Pterodactylus karena kemampuan meluncurnya.

Artikel lainnya: Misteri Hilangnya Sang Ayah di Kaleng Khong Guan Terungkap, Ternyata Ini Jawabannya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait