Kronologi Demo Nepal: Gen Z, One Piece, 19 Warga Tewas, PM Oli Mundur-Istri Tewas

  • Arry
  • 11 September 2025 10:13
Gedung Parlemen dibakar Gen Z Nepal(ist/ist)

Newscast.id - Nepal diguncang gelombang demo terbesar. Aksi ini digerakkan generasi muda atau Gen Z. Dampaknya, gedung parlemen dibakar hingga Perdana Menteri KP Sharma Oli mengundurkan diri.

Kerusuhan mencapai puncaknya pada 8 September 2025. Hingga kini Nepal menjadi negara tanpa pemimpin.

Berikut kronologi lengkap demo Nepal:

  • 4 September 2025: 26 Platform Media Sosial Diblokir Pemerintah

Aksi demonstrasi terjadi usai pemerintah Nepal memblokir akses 26 platform media sosial, termasuk Facebook, Instagram, YouTube, X (Twitter), dan LinkedIn.

Pemerintah beralasan, platform medsos itu gagal memenuhi tenggat pendaftaran yang diatur dalam regulasi komunikasi dan teknologi informasi.

Baca juga
Viral Bendera One Piece Berkibar Bersama Merah Putih Jelang 17 Agustus

Kebijakan itu ternyata menuai kritik keras. Presiden Digital Rights Nepal, Bholanath Dhungana, mengatakan, pemblokiran itu sebagai pelanggaran hak dasar rakyat.

“Regulasi tidak salah, tetapi penutupan mendadak seperti ini hanyalah bentuk pengendalian pemerintah,” ujar dia.

Pemblokiran ini dinilai merugikan, sebab sebagian besar penduduk Nepal bergantung pada media sosial untuk pendidikan, bisnis, dan komunikasi.

  • 5-7 September: Gen Z Turun ke Jalan

Satu hari usai pemblokiran media sosial, ribuan mahasiswa dan pemuda mulai turun ke jalan. Mereka memulai aksi dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan berteriak menolak sikap otoriter pemerintah.

Dalam aksinya, massa membawa bendera One Piece sebagai bentuk perlawanan kreatif khas anak muda. Bendera One Piece ini juga sempat menjadi kontroversi di Indonesia pada awal Agustus 2025.

Kemarahan warga makin memuncak usai meluasnya video viral gaya hedon anak-anak pejabat. Gaya hidup mereka kontras dengan rakyat yang tengah mengalami kesulitan ekonomi. Isu korupsi mencuat sebagai tuntutan utama.

Baca juga
Viral Pria Diduga Intel Terekam dengan Wallpaper HP Polisi Berseragam saat Demo

  • 8 September: Bentrokan Berdarah di Kathmandu

Senin, 8 September menjadi hari berdarah bagi Nepal. Ribuan demonstran mengepung gedung Parlemen di Kathmandu. Aksi polisi untuk mengahalu massa berhasil ditembus dengan bentrokan.

Akibat kericuhan ini, sebanyak 19 orang tewas, dua di antaranya di Distrik Sunsari, wilayah timur Nepal. Sekitar 400 orang terluka, termasuk lebih dari 100 aparat.

  • 9 September: PM Oli Mundur

Aksi demo yang berimbas kematian 19 warga Nepal memaksa Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli mengundurkan diri. Keputusan ini diambil satu hari usai Menteri Dalam Negeri Ramesh Lekhak mengundurkan diri.

“Saya mengundurkan diri efektif mulai hari ini untuk membuka jalan bagi solusi politik,” ujar Oli, tokoh senior Partai Komunis Nepal.

Pengunduran diri juga dilakukan Menteri Penyediaan Air, Pradeep Yadav. Namun usai mundur, Yadav memilih bergabung dengan Gen Z menentang tindakan represif yang dilakukan pemerintah.

"Saudara-saudari muda terkasih, kalian adalah sahabat pertama dan sumber energi saya. Saya mengimbau semua orang untuk tetap tenang dan membimbing serta mendukung kaum muda ke arah yang benar," ujar dia.

  • 9 September: Gedung Parlemen dibakar, menteri diarak massa

Kerusuhan terus terjadi. Kini massa membakar Gedung Parlemen Nepal di Kathmandu, rumah pribadi Oli, serta kantor-kantor pemerintah.

Dalam aksi kali ini, massa Gen Z tak hanya membakar. Mereka juga memburu para pejabat. Salah satu yang menjadi sasaran utama adalah Menteri Keuangan Bishnu Prasad Paudel.

Dalam sebuah video viral, dia terlihat berlari dikejar massa di jalanan ibu kota. Bahkan ada seorang pemuda yang menendang sang menteri hingga terjatuh.

Sasaran lainnya adalah Menteri Luar Negeri (Menlu) Nepal Arzu Rana Deuba. Massa bahkan sampai memukul dan menendang sang menteri. Dari video-video menteri di Nepal diamuk massa yang beredar, Arzu terlihat berdarah di wajahnya. 

Artikel lainnya: Bali Dikepung Banjir Hingga 3 Meter: 9 Warga Tewas

 

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan