Mabes TNI kembali menjelaskan soal kabar anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI ditangkap Brimob Polri saat demo di Jakarta pekan lalu. Intel itu bahkan disebut sebagai provokator demo yang berakhir rusuh.
Penangkapan intel TNI itu viral di media sosial. Bahkan kartu anggota BAIS TNI milik intel itu dipamerkan anggota Brimob.
Kapuspen TNI, Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah mengakui, sosok yang bersama anggota Brimob di sosial media itu adalah anggota BAIS TNI. Namun narasi yang beredar tidak benar.
“Terkait dengan anggota BAIS TNI ini, foto ini, bahwa foto ini memang benar, saya sampaikan. Bahwa foto ini memang benar adalah anggota BAIS TNI, karena sudah jelas di situ. Yang saya sangkal adalah narasinya,” ujar Freddy di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Jumat, 5 September 2025.
Baca juga
Viral 2 Intel Tentara Ditangkap dan Diduga Jadi Provokator Demo, Ini Kata TNI
“Karena narasi yang disampaikan itu ditangkap Polri, yang kedua adalah provokator, itu tidak benar,” tegasnya.
Freddy menjelaskan, inte TNI yuang diamankan itu adalah Mayor SS. Saat itu Mayor SS ditugaskan mengawasi demo di kawasan DPR pada Sabtu, 30 Agustus.
Mayor SS datang bersama rekan-rekannya. Namun, dia terpisah saat massa dipukul mundur polisi di Jalan Raya Pejompongan. Saat itu, anggota Brimob mengamankan Mayor SS dan menginterogasinya.
“Pada saat terpisah, Mayor SS duduk di atas motor yang sedang parkir di lokasi pom bensin, selanjutnya rombongan Brimob yang mengendarai sepeda motor patroli tiba-tiba yang tertua di kelompok pasukan Brimob tersebut menarik Mayor SS dengan anggotanya dibawa ke arah mobil rantis,” jelas Freddy.
“Nah, di sini ada percakapan dari rekan Brimob dan Mayor SS. Percakapan itu yaitu, dari Brimob menyampaikan tertua Brimob, 'kamu itu ikut-ikutan demo' dengan nada surat tinggi Kemudian dijawab, 'saya tidak ikut demo Pak'. Lanjut, 'kamu ngapain kamu di sini kalau tidak ikut demo?’,” tambahnya.
Baca juga
Respons Wakil Panglima TNI Soal Kabar 2 Intel Tentara Ditangkap Brimob Terkait Demo
Menurut Freddy, saat itu Mayor SS menjawab tengah bertugas. Bahkan dia menunjukkan kartu anggotanya kepada personel Brimob yang mengamankannya.
“Selanjutnya saling berjabat tangan dan kartu tugas dikembalikan dan yang tertua Brimob langsung pergi bergabung ke pasukan Brimob lainnya,” ucap Freddy.
“Setelah itu yang muncul adalah, itu tadi yang saya sampaikan bukan hanya framing negatif ya. Tapi itu framing yang sarat dengan kebencian,” ucap Freddy.
“Karena langsung judulnya BAIS Provokator, BAIS ditangkap Polri. Seperti yang disampaikan Wakil Panglima TNI, seyogyanya ini tidak perlu disampaikan ke media karena apa? Karena pertama, Mayor SS adalah anggota intelijen, sifat-sifat tugasnya adalah rahasia."
"Sehingga apabila terjadi sesuatu di mana case di suatu kerusuhan atau suatu konflik ya setidaknya harus diamankan,” tutupnya.
Artikel lainnya: Tunjangan Perumahan Anggota DPRD Jakarta Lebih Besar Dibanding DPR, Diteken Anies
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News