Respons Wakil Panglima TNI Soal Kabar 2 Intel Tentara Ditangkap Brimob Terkait Demo

  • Arry
  • 1 Sep 2025 21:44
Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita(tni ad/tni.mil.id)

Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita, merespons kabar penangkapan dua anggota Badan Intelijen Strategis atau BAIS TNI oleh Brimob Polri. Penangkapan terkait demo yang berakhir rusuh.

Kabar penangkapan ini viral di media sosial. Dalam narasi yang beredar disebut intel TNI itu diduga sebagai provokator demo. Identitas intel itu pun diunggah di media sosial.

Jenderal Tandyo menjelaskan, masalah ini seharusnya tidak disebar untuk publik. Karena menyangkut intelijen.

“Begitu ini ditangkap kemudian keluar seperti itu, harusnya yang menangkap itu tidak menyebarkan itu, karena kan intelijen,” ujar Tandyo di Jakarta, Senin, 1 September 2025.

Baca juga
Viral 2 Intel Tentara Ditangkap dan Diduga Jadi Provokator Demo, Ini Kata TNI

Jenderal Tandyo menjelaskan, jika ada informasi penangkapan, seharusnya disampaikan langsung kepada institusi.

“Saya sampaikan ya, namanya orang memberikan informasi itu kan kita harus masuk di dalam ya. Itu kita ikut mereka, kegiatan mereka (Polri),” ucap Tandyo.

Kapuspen TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah sebelumnya mengungkapkan, kabar penangkapan intel TNI itu adalah hoaks. Dia menduga, informasi itu disebar untuk membenturkan TNI dan Polri.

"Menanggapi banyaknya video konten maupun narasi yang beredar beberapa hari ini, yang bersifat provokatif dan mengadu domba antara Masyarakat dan aparat, maupun antara TNI dengan Polri," kata lewat Freddy keterangannya.

"Kami sangat menyayangkan framing negatif terhadap TNI, dan menindaklanjuti hal tersebut perlu saya tegaskan bahwa tidak ada anggota TNI yang ditangkap Polri maupun menjadi provokator dalam peristiwa tersebut, itu narasi bohong dan menyesatkan," lanjutnya.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong (hoaks) yang bertujuan mengadu domba dan menimbulkan keresahan di masyarakat," jelasnya. 

Artikel lainnya: Tak Ada Istilah Non-aktif di DPR, Ahmad Sahroni Hingga Eko Patrio Masih Terima Gaji

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait