Komisaris Pertamina Hasan Nasbi sebut konsumsi kopi dan gorengan picu deforestasi
- Arry
- 15 Desember 2025 21:08
Newscast.id - Komisaris PT Pertamina, Hasan Nasbi, menyatakan, kebiasaan masyarakan minum kopi dan makan gorengan dapat memicu penebangan hutan. Katanya, hutan-hutan yang ada saat ini dapat beralih fungsi menjadi kebun kopi atau kelapa sawit.
Hal itu disampaikan Hasan Nasbi di kanal YouTube miliknya. Mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan itu juga menyatakan, penggunaan ponsel juga berasal dari pengerukan perut bumi.
"Ada yang bilang, 'Oh ini akibat hutan ditebangi,' mungkin, tapi kemudian jangan pukul rata, karena selagi kita masih suka nih minum kopi, ada hutan yang berubah jadi kebun kopi. Kita makan gorengan ada hutan yang berubah menjadi kebun sawit," kata Hasan dikutip Senin, 15 Desember 2025.
Hasan kemudian menunjukkan cangkir kopi yang terbuat dari logam. Menurutnya, logam yang menjadi bahan baku pembuat cangkir juga berasal dari hasil tambang.
Baca juga
Pakar ITB Buktikan Asal Usul Gelondongan Kayu Saat Banjir Sumatera
Hasan pun mengambil ponsel miliknya. Dia mengatakan, bahan-bahan pembuat ponsel ini juga banyak yang berasal dari perut bumi.
"Ini kan macam-macam bahannya nih, dan ini kan enggak turun dari langit, ini ada perut bumi yang digali untuk kita bisa punya HP," ujarnya.
"Bahkan ketika mereka marah-marah soal hutan ditebang pakai jari itu pun yang dipegang oleh jarinya itu hasil mengeruk perut bumi tuh. Ada hutan yang ditebang itu, yakin," tutur dia.
Meski demikian, Hasan menegaskan, penebangan kawasan hutan harus mengikuti aturan dan diawasi. Menurutnya, pengolahan hutan itu dilarang di wilayah yang sudah ditetapkan sebagai kawasan konservasi.
Baca juga
Desa Sekumur di Aceh Tamiang Hilang Tersapu Banjir, Hanya Terlihat Masjid dan Kayu
"Kalau hutannya sudah ditetapkan sebagai hutan kawasan tanaman industri, ya kan? Berarti hutannya boleh ditebang dan boleh ditanam tanaman lain selain pohon-pohon yang pernah ada di situ. Tanaman pohon yang untuk kebutuhan produksi. Kalau sudah menjadi kawasan perkebunan, dia jadi perkebunan," tutur dia.
Untuk diketahui, persoalan deforestasi ini mencuat di saat banjir bandang dan tanah longsor menerjang wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Saat banjir datang, terlihat ribuan kayu gelondongan yang menghantam perumahan warga.
Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dit Tipidter) Bareskrim Polri mengaku sudah meningkatkan kasus kayu gelondongan yang terseret banjir di Sumatra Utara (Sumut) ke tahap penyidikan.
“Untuk di TKP (tempat kejadian perkara) (Daerah Aliran Sungai) Garoga dan Anggoli sudah kami naikkan ke proses penyidikan," ucap Dir Tipidter Bareskrim Polri Brigjen Mohammad Irhamni kepada wartawan, Rabu 10 Desember.
Artikel lainnya: 15 WN China mengamuk di Ketapang Kalbar, serang TNI dan satpam tambang emas