10 Sekolah di Depok diancam bom, polisi datangi rumah pengirim e-mail, usut motifnya

  • Arry
  • 24 Desember 2025 10:50
Ilustrasi bom(@goodlife/unsplash)

Newscast.id - Sebanyak 10 sekolah di Kota Depok, Jawa Barat, mendapat ancaman bom pada Selasa, 23 Desember 2025. Polisi telusuri motif pelaku.

Ancaman bom itu dikirim pelaku melalui surat elektronik alias e-mail tiap sekolah. Ancaman dikirim oleh seseorang yang diduga perempuan berinisial KLH pada dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.

Dari e-mail itu disebutkan, pengirim membenci pendidikan di Depok. Dia mengungkapkan polisi tidak adil lantaran tidak menanggapi laporan polisinya: Ia mengaku diperkosa, dan orang yang memperkosanya tidak bertanggung jawab menikahinya.

Pengirim pun menuliskan nama lengkapnya—diinisialkan KLH, alumni SMPIT-SMAIT Pesantren N dan universitas T. Pengirim mengaku tinggal di Jalan Jati Ulin, Kecamatan Beji, Kota Depok.

"Gua gak takut sama apa yang akan gua lakukan dengan nama almamater gua," ujarnya.

Baca juga
10 Sekolah di Depok Jabar dapat ancaman bom, dikirim usai bagi rapor

Polisi yang menurunkan tim penjinak bom Gegana Polri langsung menyisir seluruh sekolah yang menerima ancaman. 10 sekolah itu adalah SMA Arrahman, SMA Al Mawaddah, SMA 4 Depok, SMA PGRI 1, SMA Bintara Depok, Budi Bakti, SMA Cakra Buana, SMA 7 Sawangan, SMA Nururrahman, dan SMAN 6 Depok.

Usai penyisiran, polisi memastikan tidak menemukan bom di sekolah-sekolah tersebut.

"Tim Jibom Gegana sudah melakukan penyisiran. Namun tidak terbukti ada bom," ujar Made.

Menurutnya, selain melakukan penyisiran, polisi juga mendatangi alamat rumah pengirim surel ancaman bom. Namun, mereka belum bertemu dengan terduga pelaku.

"Sudah (datangi alamat rumah dari email). Hasil sementara masih belum ditemui," kata AKP Made Budi.

Meski demikian, polisi terus menelusuri motif pelaku mengirimkan ancaman bom kepada 10 sekolah di Depok itu.

"Untuk motif maupun ancaman yang disampaikan oleh terduga pelaku memang isi dari email yang disampaikan oleh pelaku bahwa pelaku merasa kesal ataupun merasa kecewa," ujar Made.

Polisi saat ini masih melakukan penyidikan terkait ancaman bom itu. Sosok identitas pengirim pesan ancaman itu masih misterius.

"Untuk itu tetap terus kami lakukan penyidikan apakah memang benar pelaku yang menyampaikan ancaman tersebut ataupun orang lain yang menggunakan akun tersebut," tuturnya. 

Artikel lainnya: Peringatan BMKG: Monsun Asia bikin curah hujan tinggi saat Nataru di wilayah ini

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan