Media Singapura Sebut Hubungan Jokowi-Megawati Renggang Gegara Ganjar Nyapres

  • Arry
  • 3 Juni 2023 10:51
Presiden Joko Widodo dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri(humas/setkab)

Hubungan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendapat sorotan dari media Singapura The Straits Times. Kedua tokoh PDIP itu dikabarkan sudah tak akur lagi.

Isu keretakan ini dilaporkan The Straits Times pada Kamis, 1 Juni 2023 dalam artikel berjudul, "Relations sour between Indonesia’s two most influential leaders in ruling party, say sources" atau "Hubungan antara dua pemimpin paling berpengaruh di partai yang berkuasa di Indonesia memburuk, kata sumber".

Keretakan ini dilaporkan terjadi gegara deklarasi Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan pada 21 April 2023. Deklarasi diumumkan langsung Megawati dan dihadiri Jokowi.

Sumber The Straits Times yang menolak disebut namanya menyatakan, Jokowi sangat kecewa karena tidak dilibatkan Megawati dalam keputusan memilih Ganjar sebagai capres.

Baca juga
Presiden Jokowi Ungkap 7 Bakal Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Bahkan Jokowi sangat terkejut dan tidak menyangka deklarasi pencapresan Ganjar dilakukan pada 21 April.

Untuk diketahui, pada saat itu, Jokowi sedang berlibur bersama keluarganya di Solo. Jokowi pun harus terbang ke Batu Tulis, Bogor untuk hadir dalam deklarasi Ganjar Pranowo.

Baca juga
Jokowi Tinggalkan Solo, Bakal Hadiri Pencapresan Ganjar Pranowo

Sumber The Straits Times lainnya yang menolak disebut namanya mengungkapkan, Jokowi juga marah dengan Megawati gegara menolak dua nama yang disodorkan untuk mendampingi Ganjar sebagai capres.

Dua cawapres yang disodorkan Jokowi adalah Menparekraf Sandiaga Uno dan Menteri BUMN Erick Thohir. Mereka adalah dua sosok yang juga berjasa bagi Jokowi dan keluarganya.

Untuk diketahui, Sandiaga berperan dalam kemenangan Bobby Nasution, menantu Jokowi, dalam Pemilihan Wali Kota Medan pada Desember 2020. Sedangkan keluarga Thohir adalah pendonor dana saat Jokowi kampanye dalam Pilpres 2019.

Sumber tersebut pun menyatakan, Jokowi kini kecewa dan berpikir untuk mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai penerusnya pada Pilpres 2023.

Baca juga
Usai Bertemu Prabowo Ditemani Relawan Jokowi, Gibran Dipanggil PDIP

Untuk mendukung langkahnya ini, Jokowi telah berbicang langsung dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto terkait nama capres yang bakal didukung partai berlogo pohon beringin itu. Golkar pun kini tengah mempertimbangkan mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024.

Juru Bicara Golkar, Nurul Arifin, kepada The Straits Times tidak mau berkomentar terkait isu partainya tersebut.

Sumber The Straits Times juga mengungkapkan Megawati kini juga tengah gusar dengan tindakan Jokowi. Apalagi dia menilai Jokowi adalah petugas partai.

“Ibu menilai Presiden terlalu banyak mencampuri urusan internal partai yang bukan bagian dari kewenangannya,” tutur politisi senior PDIP.

Mengenai isu keretakan Jokowi dan Megawati, Sekjen PDI Perjuangan dan tenaga ahli Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin tidak merespons ketika dimintai komentarnya oleh The Straits Times.

Artikel lainnya: Mahfud MD Kaji Putusan MK Masa Jabatan KPK 5 Tahun: Untuk Firli Cs atau Selanjutnya

 

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan