Sosok Desainer Arnold Putra yang Diduga Diburu Polisi Brasil Gegara Pesan Organ Tubuh

  • Arry
  • 25 Feb 2022 09:51
Arnold Putra, sosok desainer yang diduga diburu Polisi Brasil karena diduga terlibat pemesanan organ tubuh(@arnoldputra/instagram)

Nama desainer Arnold Putra tengah mendapat sorotan. Dia diduga terlibat dalam transaksi jual beli organ tubuh manusia dari laboratorium di Brasil.

VICE World News melaporkan Kepolisian Federal Brasil dalam operasi anti perdagangan manusia yang dilakukan pada 22 Februari, telah menggerebek sebuah laboratorium di Universitas Negeri Amazonas di Kota Manaus, Brasil.

Dari penggerebekan itu diketahui ada paket berisi organ tubuh manusia dan tiga plasenta manusia, telah dikemas dan dikirim ke Singapura. Polisi menyatakan, paket tersebut dikirim untuk seorang desainer Indonesia yang menjual aksesoris dan pakaian menggunakan bahan-bahan dari organ manusia.

Siapa desainer Indonesia itu? Desainer itu diduga adalah Arnold Putra. Hal itu didasari lantaran dia sempat memamerkan karya berupa tas yang terbuat dari tulang belakang manusia.

Tas itu dibanderol dengan harga US$5.000 atau sekira Rp72 juta. Arnold pertama kali menjual tas itu pada 2016.

Baca Juga
Desainer Terkenal Indonesia Diduga Beli Organ Manusia, Kini Diusut Polisi Brasil

Selain itu di Instagram, @byarnoldputra, Arnold juga memamerkan foto tas yang disebut terbuat dari lidah buaya.

“Tas keranjang lidah buaya. Pegangan yang terbuat dari seluruh tulang belakang anak yang menderita osteoporosis,” tulisnya dalam keterangan foto dikutip Jumat, 25 Februari 2022.

Foto tas tulang itu kemudian viral dan kemudian mendapat banyak komentar negatif. Tak hanya dari media dalam negeri, tapi juga media internasional.

Arnold tidak menjelaskan apakah tulang tersebut benar-benar milik seorang anak-anak yang menderita osteoporosis. Namun, dua ahli tulang memastikan bahwa tulang tersebut sudah hampir pasti tulang belakang manusia. Namun mereka tidak menjelaskan apakah itu tulang anak-anak atau bukan.

Media The Unconventional bahkan mengungkapkan, Arnold rela menukar barang-barang mewah kepada suku-suku kuno dengan barang-barang yang dianggap berharga bagi mereka.

Namun, hal tersebut dibantah Arnold. Menurutnta, dia tidak bepergian ke suku-suku pedalaman untuk membuat koleksi tersebut.

"Metode sumber saya tidak melibatkan perjalanan ke tempat-tempat ini sama sekali," kata Arnold dikutip dari Insider.

Arnold hanya mengakui tulang belakang tersebut didapatkan dari sumber medis di Kanada dengan lisensi tertulis. Menurutnya, dia membeli tulang tersebut dari perusahaan berlisensi yang menerima spesimen manusia yang disumbangkan untuk obat-obatan dan kadang menjualnya sebagai surplus.

 

Baca Juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait