Ini Dia Pekerjaan Impian: Dibayar Rp1 Juta per Jam untuk Tak Lakukan Apa-apa

  • Arry
  • 6 Sep 2022 22:25
Shoji Morimoto, warga Jepang yang memiliki pekerjaan impian, dibayar hanya untuk tidak melakukan apa-apa(Kim Kyung-Hoon/reuters)

Digaji untuk tidak melakukan apa-apa boleh jadi adalah sebuah pekerjaan impian.

Pekerjaan inilah yang saat ini ditekuni Shoji Morimoto. Pria berusia 38 tahun asal Tokyo itu digaji 10.000 yen atau sekitar Rp 1 juta per jam hanya untuk menemani kliennya.

"Intinya, saya menyewakan diri saya sendiri. Tugas saya adalah berada di mana pun yang diinginkan klien saya dan khususnya tidak melakukan apa-apa," kata Morimoto kepada Reuters.

Menurutnya, hal tersebut sudah dilakukannya sekitar 4.000 sesi pekerjaan itu dalam empat tahun terakhir.

Baca juga
Tiba-tiba Ditransfer Bank Rp745 Triliun, Pria Ini Jadi Orang Terkaya di Dunia

Marimoto mengaku mendapatkan pekerjaan dari pengikutnya di twitter. Bahkan seperempat pengikutnya itu sudah menjadi langganannya, termasuk seorang pengikut yang sudah menyewa jasanya sebanyak 270 kali.

Pekerjaan Morimoto sangat mudah. Contohnya, menemani kliennya bermain jungkat jungkit di taman. Selain itu, dia juga pernah hanya harus tersenyum sembali melambaikan tangan dari jendela kereta kepada seseorang yang tak dikenalnya.

Meski demikian, Morimoto pernah menolak untuk melakukan sesuatu yang diminta kliennya. Seperti memindahkan lemari es dan pergi ke Kamboja. Dia juga menegaskan, tidak menerima tawaran aktivitas seksual.

Baca juga
Bergaji Rp8 Juta tapi Ditransfer Kantor Rp2,6 M, Pria Ini Pilih Resign dan Menghilang

Pekan lalu, Morimoto mendapat tawaran untuk hanya duduk satu meja dengan Aruna Chida, seorang analis data berusia 27 tahun. Tugasnya hanya menemani Chida minum teh dan makan kue.

"Kalau dengan teman, saya merasa harus menghibur mereka, tapi dengan pria sewaan ini (Morimoto) saya tidak perlu harus cerewet," kata dia.

Sebelum menekuni pekerjaan ini, Morimoto bekerja di sebuat perusahaan penerbitan. Namun, dia sering kena tegur lantaran tidak melakukan apa-apa.

Baca juga
Jadi Tersangka Kasus Salah Transfer, Nasabah Prioritas Gugat BRI Rp1,3 Triliun

"Saya mulai berpikir bagaimana jika saya memberikan jasa 'tidak melakukan apa-apa kepada klien'," kata dia.

"Orang cenderung menganggap pekerjaan saya 'tidak melakukan apa-apa' ini berguna karena penting bagi orang lain," ujarnya.

"Tapi buat saya tidak apa-apa jika kita tidak melakukan apa-apa. Orang tidak harus selalu mesti berguna setiap waktu," kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait