Warga Perumahan Dukuh Zamrud, Mustikajaya, Kota Bekasi, dihebohkan dengan sebuah pengajian yang digelar Umi Cinta. Ajaran itu dianggap sesat dengan doktrin jaminan masuk surga jika membayar Rp1 juta.
Pengajian itu digelar di rumah Yeni Putri atau yang dikenal sebagai Umi Cinta, warga di perumahan itu. Kegiatan di rumah itu pun membuat warga sekitar resah.
Pada Minggu, 10 Agustus, warga perumahan itu berbondong-bondong mendatangi rumah Umi Cinta. Mereka resah dengan ajaran Umi Cinta mulai dari jaminan masuk surga asal bayar Rp1 juta hingga membuat anak durhaka.
Warga pun meminta agar Umi Cinta membubarkan pengajian yang digelar di rumahnya itu karena dianggap sesat.
Baca juga
Geger Aliran Sesat Gegerkalong Bandung, Ada Ritual Menari Dengan Suasana Mencekam
Peristiwa itu viral di media sosial. Dalam video yang beredar terlihat warga mendatangi rumah Umi Cinta yang berada di Blok I Perumahan Dukuh Zamrud, Kota Bekasi untuk membubarkan pengajiannya.
Tampak jemaah pengajian Umi Cinta tertib meninggalkan lokasi satu persatu. Terlihat peserta pengajian itu berasal dari sejumlah kalangan, dari lelaki dan perempuan, tua dan muda.
Warga pun sampai memasang spanduk isinya menentang adanya pengajian di rumah Umi Cinta karena dinilai tidak mengantongi izin.
Siapa Yeni Putri alias Umi Cinta?
Tokoh masyarakat setempat, Ustaz Abdul Halim, mengungkapkan, kegiatan ini sudah berlangsung sekitar delapan tahun. Kegiatan pengajian biasanya digelar akhir pekan mulai pukul 05.00 hingga siang hari. Jamaah yang datang tidak hanya berasal dari Bekasi, tetapi juga dari luar kota.
"Setiap datang dipungut seratus ribu rupiah per orang. Kalau suami-istri berarti dua ratus ribu. Kalau bawa anak dua, ya dihitung semua bisa empat ratus ribu sekali datang. Lalu dari anggota yang keluar, katanya dijanjikan masuk surga bila bayar Rp 1 juta,” kata Abdul Halim kepada wartawan, Selasa, 12 Agustus 2025.
Baca juga
Beredar Aliran Sesat Bab Kesucian, Pengikut Dilarang Sholat dan Makan Ikan
Abdul Halim menjelaskan, dampak dari kegiatan itu cukup meresahkan. Sebab, banyak perubahan perilaku dari peserta pengajian.
Seperti istri yang berani melawan bahkan mengancam cerai suami, hingga anak yang durhaka lantaran menolak menuruti orang tua.
Selain itu, kegiatan ini juga meresahkan lantaran adanya pencampuran jemaah laki-laki dan perempuan dalam satu ruangan tanpa pemisah. Beredar pula kabar sejumlah jemaah memutuskan melepas hijabnya usai bergabung dalam pengajian Umi Cinta.
“Selain mengganggu kenyamanan, ini sudah merusak keharmonisan keluarga dan memecah belah warga,” ujarnya.
"Ya, ada beberapa mantan jamaah yang mundur karena merasa ada hal-hal yang tidak logis, seperti iming-iming bisa masuk surga dengan memberi sejuta rupiah. Tentu ini menimbulkan pertanyaan besar. Warga jadi khawatir, ada ajaran atau praktik yang menyimpang dari ajaran umum," tambahnya lagi.
"Kami bukan menolak pengajian, tapi menolak aktivitas yang tidak transparan, tertutup, tidak berizin lingkungan, dan sudah terbukti meresahkan. Kalau memang pengajian, silakan saja, asal terbuka dan sesuai aturan lingkungan," ujarnya.
Artikel lainnya: Dicegah KPK Terkait Korupsi Kuota Haji, Ini Respons Gus Yaqut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
