Disindir Fadli Zon, Begini Kondisi Banjir di Sintang yang Sudah Berlangsung 3 Pekan

  • Arry
  • 14 Nov 2021 10:31
Kondisi Banjir di Sintang, Kalimantan Barat(humas/bnpb)

Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, menyindir soal banjir di Sintang, Kalimantan Barat. Banjir ini sudah berlangsung selama tiga pekan terakhir.

Pemerintah Kabupaten Sintang telah memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir selama 30 hari. Mulai dari 13 Oktober hingga 16 November 2021.

Berdasarkan pantauan BPBD Kabupaten Sintang, hingga Sabtu, 13 November 2021 malam, debit air masih bertahan, meski sudah turun 10-15 cm. Puliuhan ribu warga pun masih berada di tempat pengungsian.

BPBD Sintang menyatakan, banjir masih merendam 12 kecamatan. Banjir disebabkan meluapnya air Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Wilayah Kabupaten Sintang berada di pertemuan dua sungai besar itu, atau biasanya disebut ‘sakatiga.’

“Sampai dengan hari ini, kondisi debit air turun yang terpantau di Sungai Kapuas dan Melawi,” ujar petugas BPBD Kabupaten Sintang Fidelis Asdi.

Menurutnya, BPBD telah mengoperasikan lima pos lapangan untuk melayani kebutuhan dasar warga, seperti asupan makanan dan pelayanan kesehatan. Kelima pos lapangan berada di kawasan Tugu Bambu, Pos Lantas, Media Center, Ujung Jembatan Kapuas dan Kantor Camat Sintang, sedangkan pos komando berada di Kantor BPBD Kabupaten Sintang.

“Kami setiap hari melakukan pelayanan di pos lapangan,” ujar Fidelis.

Kondisi Banjir di Sintang, Kalimantan Barat
Kondisi Banjir di Sintang, Kalimantan Barat (Humas / BNPB)

Berdasarkan data hingga Sabtu (13/11), pukul 17.00 WIB, sebanyak 10.381 KK atau 33.221 jiwa masih mengungsi. Mereka berasal dari 9 kecamatan yang terdampak banjir sejak 21 Oktober 2021 lalu.

Warga yang mengungsi tersebar di 32 pos pengungsian yang dioperasikan BPBD setempat. Pos pengungsian tersebut didukung 24 dapur umum yang dioperasikan tim gabungan di bawah komando BPBD Kabupaten Sintang.

Laporan BPBD menyebutkan sejumlah pos pengungsian maupun dapur umum ini tersebar di 12 kecamatan, khususnya titik-titik yang aman dari genangan air.

Sementara itu, jumlah populasi terdampak, BPBD Kabupaten Sintang mencatat sebanyak 29.623 KK atau 88.148 jiwa. Masyarakat terdampak ini tersebar di 12 kecamatan, antara lain Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian dan Kelam Permai.

Pantauan BPBD setempat menyebutkan wilayah yang terdampak paling tinggi berada di Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir dan Sintang.

Banjir yang melanda banyak kecamatan ini telah menelan korban jiwa dua orang dan kerugian material seperti jembatan rusak berat sebanyak 5 unit dan rusak sedang 1 unit.

Menyikapi kondisi sejak awal terjadinya banjir, pemerintah daerah yang dipimpin oleh BPBD Kabupaten Sintang telah melakukan upaya penanganan darurat bencana.

Pemerintah daerah pun telah melakukan perpanjangan status tanggap darurat untuk bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor hingga 16 November 2021. Di sisi lain, BNPB terus melakukan manajemen darurat pos komando di kabupaten ini.

 

Baca Juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait