Jejak Letjen Dudung: Lantang Pembubaran FPI Hingga Polemik Patung Soeharto

  • Arry
  • 17 Nov 2021 12:38
Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman(tni ad/tni.mil.id)

Letjen Dudung Abdurrachman bakal dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Darat. Dia akan menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang ditunjuk sebagai Panglima TNI.

Letjen Dudung saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad. Dia adalah lulusan Akamdemi Militer 1988 dari kecabangan Infanteri.

Pria kelahiran bandung, 16 November 1965 itu pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Akmil pada 2015-2016. Setelah itu, dia naik menjadi Staf Khusus KSAD dan Wakil Asisten Teritorial KSAD.

Setelah itu, Dudung diangkat menjadi Gubernur Akmil pada 208. Hingga pada 2020, Dudung dilantik menjadi Pangdam Jaya. Jabatan terakhirnya adalah Pangkostrad yang disanang sejak Juni 2021.

Nama Dudung ramai diperbinangkan dalam beberapa peristiwa. Berikut daftarnya:

Lantang serukan pembubaran FPI

Pada 2020, nama Dudung menjadi bahan perbincangan saat dia melontarkan pernyataan soal pembubaran Front Pembela Islam. Saat itu Dudung masih menjabat sebagai Pangdam Jaya.

"Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari," kata Dudung di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat, 20 November 2020.,

TNI meradang. Mereka menyatakan pernyataan Dudung bukanlah sikap resmi dari TNI.

Dudung pun menjelaskan pernyataan pembubaran FPI merupakan sikap pribadi. Bukanlah suara dari TNI.

Selain itu, Dudung juga memerintahkan anggotanya mencopoti segala atribut berbau FPI yang tersebar di Jakarta. Termasuk baliho mendukung pimpinan FPI Rizieq Shihab.

Belakangan, FPI pun akhirnya dibubarkan pemerintah. Pembubaran itu tercantum dalam Surat Keputusan Bersama atau SKB tentang Larangan Kegiatan Penggunaan Simbol dan Atribut Serta Penghentian Kegiatan FPI.

SKB diteken pada 30 Desember 2020 oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Menkominfo Johnny G Plate.


Selanjutnya Polemik hilangnya patung Soeharto di Markas Kostrad >>>

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait