KSAD Jenderal Dudung Sebut Jangan Terlalu Dalam Pelajari Agama, TNI AD Klarifikasi

  • Arry
  • 6 Des 2021 16:31
Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD Jenderal Dudung Abdurachman(humas/sekretariat presiden)

Pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang menyatakan jangan terlalu dalam mempelajari agama menuai kntroversi. TNI AD memberikan penjelasan maksud dari Jenderal Dudung.

Pernyataan Jenderal Dudung soal jangan terlalu dalam mempelajari agama dilontarkan saat memberikan kultum di Kodam XVII/Cenderawasih.

"Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Oleh karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama. Akhirnya terjadi penyimpangan-penyimpangan," kata Dudung seperti dikutip dari twitter Dispenad, Minggu 5 Desember 2021.

Baca Juga
Perintah KSAD Jenderal Dudung: KKB Papua Dirangkul, Bukan Diperangi

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat atau Kadispenad, Brigjen Tatang, menjelaskan, maksud Dudung bukan untuk melarang seseorang memahami ilmu agama dengan serius. Namun, untuk mempelajarinya harus didampingi orang yang ahli.

"Dampak terlalu mendalam mempelajari agama, tanpa adanya guru atau ustaz pembimbing yang ahli dalam ilmunya, lama-lama akan terjadi penyimpangan. Itulah maksud yang disampaikan KSAD," kata Tatang dalam keterangan tertulis, Senin, 6 Desember 2021.

Baca Juga
Menantu Luhut Disebut Calon Kuat Pangkostrad Pengganti Dudung, Ini Kata Andika

“Dengan belajar agama sendiri, apalagi secara mendalam tanpa guru, cenderung akan mudah terpengaruh. Pada akhirnya justru akan dapat menimbulkan penyimpangan-penyimpangan," jelas Tatang.

Menurut Tatang, mereka yang tidak didampingi ahli saat belajar agama akan mudah terbawa berbagai macam pernyataan yang belum pasti.

"Jadi berbeda apabila ada yang mengarahkan dan membimbing dengan benar dan ahli,” ujarnya.

 

Baca Juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait