Susi Pudjiastuti Dideklarasikan Jadi Capres 2024

  • Arry
  • 4 Jul 2022 12:10
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti(kementerian kelautan dan perikanan/youtube)

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dideklarasikan menjadi calon presiden atau Capres 2024. Pencalonan ini dilakukan oleh Komunitas Pendukung Ibu Susi alias KOPISUSI.

Acara deklarasi Susi digelar di Jakarta pada Ahad, 3 Juli 2022. Salah satu alasan Susi dicalonkan sebagai Capres 2024 adalah relawan ingin menghadirkan calon alternatif bagi Indonesia.

Ketua Panitia Deklarasi, Virawati, menjelaskan, Relawan KOPISUSI ini berasal dari akun media sosial Twitter @PartaiSocmed. Mereka kemudian mengumpulkan masyarakat yang sudah jenuh dengan kondisi polarisasi, intoleransi, dan oligarki di Indonesia.

"Kami atas nama Komunitas Pendukung Ibu Susi atau KOPISUSI dengan ini mendeklarasikan komunitas KOPISUSI ini sebagai langkah konkret kami dalam mengenalkan sosok Ibu Susi sebagai salah satu alternatif calon pemimpin masa depan," kata Virawati.

"Intinya kita melihat Ibu Susi sebagai sosok yang memang ideal untuk kita. Karena beliau tegas. Selain itu juga moral movement yang dibagikan kepada kita di antaranya polarisasi dan oligarki. Kita berniat memajukan Ibu Susi sebagai Calon Presiden pada 2024 meskipun Ibu Susi bilang agak sulit karena kebijakan politik kita," ujarnya.

Baca juga
Survei Litbang Kompas: Prabowo-Ganjar Teratas, Ridwan Kamil Ungguli AHY dan Ahok

Menurutnya, saat ini relawan KOPISUSI yang tergabung di grup media sosial Telegram sudah mencapai 2.200 akun.

Mengenai pencalonan ini, Susi Pudjiastuti enyatakan deklarasi ini sebagai gerakan moral, bukan gerakan politik. Sebab, KOPISUSI bukan partai politik yang bisa mendukung capres.

Menurut Susi, sulit bagi sosok seperti dirinya untuk dipinang oleh partai politik di Pilpres 2024.

"Saya pikir, mungkin karakter saya juga terlalu gimana gitu kan, terlalu liar atau gila," kata Susi.

"There is no room untuk orang seperti saya, kalau orang politik bilang free riders, apapun itu. Untuk masuk ke dalam sistem ini untuk menjadi salah satu calon, kan tidak mungkin. Harus yang dicalonkan oleh partai," ujarnya.

"Kecil kemungkinan mereka ingin sesuatu yang baru sesuatu yang tidak dikenal. Pasti akan dijaga keberlanjutan itu. Jadi tidak mungkin saya," tambahnya.

 

Artikel lainnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait