Deretan Luka Mencurigakan di Tubuh Brigadir J: Sayatan Hingga Kuku Dicabut

  • Arry
  • 21 Jul 2022 16:29
Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat meninggal dunia dalam aksi polisi tembak polisi(ist/ist)

Pengacara keluarga Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamarudin Sumanjuntak, mengungkapkan deretan luka mencurigakan di tubuh kliennya.

Menurutnya, luka-luka itu tidak ada kaitannya dengan tudingan Brigadir J yang disebut tewas hanya lantaran akibat baku tembak. Kamarudin pun yakin kliennya menjadi korban pembunuhan berencana.

Kamarudin menjelaskan, proses autopsi ulang terhadap Brigadir J akan segera dilakukan tim independen. Tim tersebut nantinya akan melibatkan dokter forensik dari RSPAD hingga RSAL.

"Telah dibicarakan tadi dalam gelar bahwa akan dibentuk tim independen, yaitu melibatkan dokter-dokter forensik gabungan dari RSPAD, kemudian dari RSAL, RSAU, dan RSCM, dan salah satu RS swasta nasional. Termasuk yang diajukan polisi, misalnya dari mana gitu," kata Kamaruddin Simanjuntak, di Jakarta, Kamis, 21 Juli 2022.

Baca juga
Ayah Brigadir J Ungkap 6 Kejanggalan Kematian Anaknya Saat Baku Tembak Polisi

Kamarudin mengungkapkan jasad Brigadir J penuh dengan luka yang mencurigakan. Luka apa saja?

1. Luka Lilitan di leher

Kamarudin mengungkapkan, pihaknya menemukan adanya luka bekas lilitan di leher Brigadir J.

"Kami mendapatkan lagi ada luka semacam lilitan di leher, artinya ada dugaan bahwa almarhum Brigadir Yoshua ini dijerat dari belakang," kata Kamaruddin.

"Jadi di dalam lehernya itu ada semacam goresan yang keliling dari ke kanan ke kiri seperti ditarik pakai tali dari belakang, dan meninggalkan luka memar," katanya.

Baca juga
Pengacara Temukan Luka Jeratan Tali di Leher Brigadir J, Diduga Dijerat dari Belakang

"Oleh karena itulah kami semakin yakin bahwa memang pelaku dugaan tindak pidana ini adalah terencana oleh orang-orang tertentu, dan tidak mungkin satu orang karena ada orang yang berperan pegang pistol, ada yang menjerat leher, ada yang menggunakan senjata tajam dan sebagainya," ujarnya.

"Sekiranya ini perkelahian satu lawan satu, atau tembak-menembak satu lawan satu, maka tidak mungkin ada jerat tali di leher. Itulah perkembangan baru kami dapatkan lagi," tambahnya.


Selanjutnya luka sayatan di kaki hingga kuku dicabut >>>

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait