5 Kejanggalan 1 Keluarga Tewas di Kalideres Gegara Kelaparan

  • Arry
  • 13 Nov 2022 16:19
Garis Polisi(ist/ist)

Kematian satu keluarga di Kalideres masih meninggalkan misteri. Polisi juga terus mengusut penyebab kematian empat anggota keluarga di dalam rumah.

Keempat anggota keluarga yang tewas adalah Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (68). Lalu anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan yang merupakan ipar dari Rudyanto.

Keempatnya meninggal dalam keadaan yang mengenaskan. Jasadnya mengering dan mulai mengecil. Dari penyelidikan awal, diduga keempatnya meninggal karena tidak makan atau kelaparan.

Keluarga korban, Ris Astuti, meragukan dugaan saudaranya meninggal karena kelaparan. Sebab, kondisi ekonomi korban dalam keadaan baik.

Baca juga
Pak RT Ungkap Pesan terakhir Satu Keluarga Tewas Mengering di Kalideres

"Kecil sih kalau menurut saya ya...Ini rada aneh juga sih saya juga bingung, misalnya kalau dia lapar, enggak ada makanan atau kurang buat makan, kan dia bisa menghubungi kita," kata Ris Astuti kepada wartawan.

Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko, juga meminta agar publik tidak terjebak soal isu korban tewas karena kelaparan.

"Terkait dengan statement (pernyataan) seperti itu tentu perlu kami luruskan ya, Kita ini jangan sampai terjebak oleh diksi tentang kelaparan ya," kata Yani.

Dia juga mencium sejumlah kejanggalan dalam kematian empat anggota keluarga di Kalideres itu.

1. Ditemukan kapur barus

Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko, menduga ada pihak keluarga korban yang mencoba menutupi kematian tersebut. Yakni dengan manburi kapur barus.

"Bapaknya meninggal disikapi dengan hanya ditaburi kapur barus. Kemudian, berikutnya yang meninggal adalah ibunya, itu juga disikapi seperti itu," kata Yani.

Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengatakan kapur barus berfungsi untuk menyerap bau.

"Kapur barus kan ada ditemukan di TKP, dokter forensik mengatakan bahwa kapur barus bisa menyerap bau," kata Syafri.

Baca juga
Ditemukan Kapur Barus dan Lilin di Rumah Keluarga Tewas di Kalideres, Ini Kata Polisi

2. Pernah pesan makanan bulan lalu

Warga sekitar bernama Ari memberikan kesaksian, salah satu korban tewas dalam rumah sempat memesanmakanan secara daring pada Oktober 2022.

Ari mengaku pernah melihat kurir makanan datang ke rumah tersebut. Dia datang sekitar pukul 15.00 WIB.

"Pernah lihat sekali itu, ibunya doang," kata Ari yang tinggal tepat di sebelah rumah korban.

Selanjutnya >>>

 

3. Minta PLN putus aliran listrik

Ketua RT sekitar rumah korban, Asiung, mengungkapkan, salah satu korban sempat berkomunikasi dengan petugas PLN. Dia meminta agar aliran listrik di rumahnya diputus.

"Oktober dia komunikasi sama petugas PLN tanggal 4 Oktober, Pak, silahkan diputus saja, nanti kalau mau pasang baru saya hubungi bapak, dia langsung direct ke petugas PLN," kata Asiung.

4. Kaki korban dibungkus plastik

Salah satu tetangga korban bernama Tio, mengaku terakhir kali bertemu Rudyanto sekitar 2-3 bulan lalu. Saat itu, Rudyanto berjalan dengan kaki yang dibungkus plastik hitam.

"Saya lihat dari sana jalan kaki, tapi kakinya diikat pakai plastik hitam. Begini, diikat gitu. Lalu saya tanya, 'Kaki kenapa?' Tapi (dia) diam saja," kata Tio.

Baca juga
Miris Satu keluarga di Kalideres Jakarta Ditemukan Tewas Membusuk Akibat Tak Makan

5. Bau busuk tercium sejak Februari 2022

Tio juga mengungkapkan, pernah mencium bau busuk dari rumah tersebut. Bau itu tercium sekitar Februari hingga Maret 2022.

"Pertama cium bau busuk bulan Februari ke Maret (2022). Bau begini juga, cuma baunya enggak begitu menyengat kayak begini," kata Tio.

"Kalau ada angin masuk (baunya), saya pikir bau bangkai nih, tapi saya diemin. Lalu saya panggil tukang untuk mencari-cari di setiap sudut rumah, katanya enggak ada," kata Tio.

"Terus tukangnya bilang begini, 'Bu, nanti kalau udah lama, (bangkainya) sudah hancur, hilang baunya'. Benar, hilang tuh saat itu," kata Tio.

Bau busuk itu kemudian kembali tercium beberapa hari terakhir. Namun kali ini baunya lebih menyengat dibanding sebelumnya.

"Tapi sekarang ini lebih menyengat. Sampai masuk ke dalam kamar. Makanya saya enggak tahan. Terus saya lapor RT. Soalnya kan suami saya sakit, tidur di ranjang pakai selang," ungkap Tio.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait