Bentrok WNI dan WNI di Pabrik Nikel PT GMI Sulteng Sebabkan 2 Tewas, Ini Kronologinya

  • Arry
  • 16 Jan 2023 09:50
Garis Polisi(ist/ist)

Bentrokan maut terjadi pabrik nikel PT Gunbuster Nickel Industri atau GNI di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Sulawesi Tengah. Kerusuhan ini menyebabkan dua orang tewas yakni dari tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja asing (TKA).

Kerusuhan itu terjadi pada Sabtu, 14 Januari 2023. Selain kerusuhan, terjadi pula penjarahan di asrama putri TKI serta pembakaran asset perusahaan.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto menjelaskan latar belakang kerusuhan tersebut terjadi.

"Masalah di Morowali atau PT GNI itu bukan masalah TKI dengan TKA. Tetapi tuntutan dari tenaga kerja yang bergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) terhadap perusahaan," kata Didik.

Menurutnya, sudah dilakukan mediasi antara pekerja dan perusahaan yang dilakukan di kantor dinas Morowali. Namun tidak menemukan titik temu.

"Maka dari tenaga kerja dari SPN ini melakukan aksi mogok kerja mulai pagi Sabtu (14/1)," tuturnya.

Kerusuhan pun pecah. Massa yang menggelar demo memaksa masuk pabtik dan mengintimidasi pekerja agar menghentikan pekerjaannya.

"Di dalam (perusahan) itu ada TKA dan TKI juga," ujarnya.

Kemudian pada pukul 15.00 Wita, massa sempat membubarkan diri. Hal ini menyusul perusahaan yang menyetujui sejumlah tuntutan pekerja.

"Kecuali satu harus ditindaklanjuti yaitu mengaktifkan kembali tenaga kerja yang sudah diberhentikan kontraknya minta diaktifkan kembali," katanya.

"Sudah disetujui oleh perusahaan hari Senin ini melakukan pertemuan di dinas tenaga kerja di Provinsi," sambungnya.

Namun, pada malam harinya, massa kembali datang dan memaksa masuk ke pabrik. Mereka pun melakukan tindakan anarkis hingga melakukan pembakaran.

"(Massa unjuk rasa) Dari kita yang tergabung dalam SPN, Serikat Pekerja Nasional, dari WNI. Mereka melakukan perusakan dan pembakaran. Mulai malam, sekitar 8.30 waktu setempat sampai jam 2 (dini hari)," jelasnya.

"(Bentrok TKI dan TKA) Tidak betul, bahwa kejadian ini dari tuntutan oleh tenaga kerja yang bergabung Serika Pekerja Nasional kepada perusahaan tetapi tidak temu mereka melakukan mogok kerja, karena mogok kerja kemudian ada anarkis lalu ada gesekan dengan pekerja di dalam. Ada korban (meninggal dunia) TKI 1, TKA 1," tegasnya.

Bupati Morut Delis Julkasson Hehi mengecam keras terjadinya aksi unjuk rasa anarkis tersebut.

"Saya sangat menyesalkan bahkan mengecam keras aksi yang ditengarai dipicu oleh para provokator dari luar, yang membawa agenda-agenda lain," kata Delis.

"Kami tidak ingin suasana tenteram dan damai yang selama ini terjaga di Morut, dirusak oleh para provokator. Kami menginginkan kehadiran investor untuk mengelola potensi daerah bagi kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

"Tolong diluruskan informasinya ya. TKA yang diserang duluan, lalu terjadi bentrok. Di tengah bentrok ini, ada oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan pengrusakan dan penjarahan di asrama karyawan putri TKI," ujar Delis lagi.

Baca juga: 5 Cara Mudah Bikin WiFi Rumah Aman dari Hacker

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait