Beda Versi Kudeta PKB Gus Dur: Cak Imin vs Yenny Wahid

  • Arry
  • 6 Sep 2023 12:25
Muhaimin Iskandar dan Yenny Wahid(ist/ist)

Konflik internal di PKB pada 2008 lalu kembali mencuat. Muhaimin Iskandar, ketum PKB saat ini, saling melontarkan pendapat berbeda dengan Yenny Wahid, putri Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, selaku salah satu pendiri PKB.

Konflik ini terjadi antara pendukung Gus Dur dan pendukung Cak Imin. Kedua kubu pun kemudian saling mengklaim kepengurusan partai dan keduanya saling menggelar Musyawarah Luar Biasa (MLB).

MLB kubu Gus Dur digelar di Pesantren Ashriyah Nurul Iman, Bogor pada 30 April-1 Mei 2008. Sementara pendukung Muhaimin mengeglar MLB di salah satu hotel kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada 2-4 Mei 2008.

Berikut konflik PKB Versi Cak Imin

Dalam tayangan Mata Najwa, Muhaimin Iskandar buka suara soal dirinya dicap pengkhianat terhadap Gus Dur lantaran konflik di PKB. Cap ini selalu dialamatkan kepadanya tiap perhelatan Pemilu.

"Selalu muncul, setiap pemilu selalu dimunculkan, dibesarkan, tentu musiman lah saya bilang. Tetapi tuduhan saya berkhianat itu sama sekali tidak beralasan," kata Cak Imin dalam tayangan wawancara khusus bersama Mata Najwa, diutip Rabu, 6 September 2023.

Baca juga
Yenny Wahid Sindir Cak Imin yang Ngebet Jadi Cawapres Prabowo: Gurunya Aja Dikudeta

"Bahkan ada yang bilang saya kudeta, yang benar adalah justru saya dikudeta, dikudeta oleh orang-orang yang kemudian Gus Dur memberhentikan saya," katanya

Cak Imin bercerita, konflik ini bermula saat Muktamar di Semarang pada 2005. Saat itu dia teroilih menjadi Ketum PKB. Sementara Gus Dur ditetapkan sebagai Ketua Dewan Syuro PKB.

Namun pada 2008, lanjut Imin, Ali Masykur Musa tiba-tiba ditetapkan sebagai Ketum PKB berdasarkan rapat antara Gus Dur selaku Ketua Dewan Syura PKB dan tim asistensi dalam Muktamar Luar Biasa PKB di Parung, Bogor, Jabar. Dari MLB itu juga disepakati putri kedua Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh Wahid alias Yenny Wahid sebagai Sekjen PKB.

Cak Imin mengklaim menerima keputusan tersebut. Dia pun tidak pernah ikut campur saat PKB di bawah kepengurusan Ali Masykur Musa dan Yenny Wahid.

"Satu-satunya ketua umum yang dipecat Gus Dur tidak melawan hanya saya, bahkan setelah saya serahkan, kemudian kepemimpinan diambil alih oleh Ali Masykur sebagai Wakil Ketua Umum dan Yenny sebagai Sekjen," kata Cak Imin.

Baca juga
Yenny Wahid-Cak Imin Saling Serang, Putri Gus Dur: Bisanya Ambil Partai Punya Orang

"Terjadi kepemimpinan lebih kurang satu tahun, dan saya tidak ikut-ikut, saya kembali jadi salah satu ketua. Dalam proses kepemimpinan Ali Masykur dan Yenny inilah hasil kudeta terhadap saya," ujar bakal cawapres Anies Baswedan itu.

Imin kemudian mengklaim, permasalahan kembali muncul saat PKB mendaftarkan diri ke KPU untuk menjadi peserta pemilu. Saat itu PKB Ali tidak dapat mendaftarkan diri, sebab dinilai KPU bukan kepengurusan yang sah.

"Bukan Ketum, maka harus ganti Ketum supaya bisa daftar ke KPU, karena harus daftar ke KPU maka yang sah di KPU adalah tanda tangan saya sebagai Ketum dan Yenny Sekjen," katanya.

Cak Imin mengaku kemudian mencoba mencari jalan agar PKB bisa mendaftarkan diri ke KPU.

"Karena Yenny diangkat bukan Muktamar, Yenny diangkat sebagai Sekjen di tengah jalan. Penggantian itu lah berkonsekuensi agak ribet segala macem, jadi ini cerita keluarga," ucap dia.

"Dari situ lah penggantian Sekjen Yenny kepada Sekjen yang asal, namanya Lukman Hakim, di situ KPU menerima, akhirnya sah bisa ikut pemilu. Tapi udah remuk kita," katanya.

Selanjutnya versi Yenny Wahid >>>

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait