Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR ternyata tak mau pindah ke Ibu Kota Nusantara atau IKN. Para legislator itu pun berharap tetap bekerja di Jakarta.
Wakil Ketua Baleg Achmad Baidowi menyatakan proses perpindahan ke IKN akan memakan waktu lama. Dia justru mengusulkan agar kekhususan Jakarta ditambah menjadi kota parlemen.
"Kalau kayak gini ini kan enggak jelas, coba dicermati, ini sampai kapan pun bisa 100 tahun ini. Kita usulan legislatif gitu, kemarin kan sempat didiskusikan, karena kan di sini gak ada batas waktu, sekalian saja untuk legislasinya, legislatifnya di DKJ," kata Achmad Baidowi di Jakarta kemarin.
Menurutnya, dengan DPR tetap berada di Jakarta, maka kekhususan Jakarta justru akan bertambah. Tidak hanya sebagai kota ekonomi.
Baca juga
Jakarta Kehilangan Status Ibu Kota Sejak 15 Februari 2024? Ini Kata Istana
"Supaya kekhususan DKJ biar tambah juga bahwa menjadi ibu kota parlemen, atau ibu kota legislasi gitu," ujarnya.
"Begitu usulan ya dari, ndak dalam hal-hal tertentu artinya apa? Aktivitas parlemen bisa juga di IKN, tapi pusat kegiatannya ada di DKJ, kita lempar itu," jelas Awiek.
Sementara itu pPemerintah yang diwakili Kementerian Dalam Negeri berharap seluruh proses penyelenggaraan negara berada di IKN Nusantara. Artinya, DPR tetap harus ikut ke IKN.
"Tentunya dengan tetap menghormati kawan-kawan namun izinkan pemerintah berbeda pendapat, dalam hal ini kami menurut pemerintah jangan biarkan kami saja di sana, kita itu harus bersama dalam konteks negara kesatuan," kata Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro.
Baca juga
Ini NIK Warga Jakarta yang Tak Domisili di Jakarta yang Akan dan Tidak Dinonaktifkan
"Pemerintah tetap berkeinginan bahwa kita akan pindah penuh semuanya ke sana. Memang konsepnya bertahap," tambah Suhajar
Untuk diketahui, saat ini DPR dan Pemerintah masih membahas Daftar Inventarisasi Masalah RUU Daerah Khusus Jakarta.
Dalam RUU itu mengatur Jakarta yang sudah tidak lagi menjadi ibu kota negara. Jakarta nantinya akan difokuskan menjadi kota ekonomi dan global.
Artikel lainnya: Viral Pendeta Ikutan Tren Nonis Berburu Takjil, Netizen: Kita Balas Saat Paskah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
