Viral Air Keran Dites Antigen Jadi Positif, Ini Penjelasan Ahli

  • Arry
  • 27 Jul 2021 09:25
Ilustrasi Tes Antigen Covid-19(Alexandra_Koch/pixabay)

Beberapa waktu terakhir viral sebuah video seorang satpam mengetes alat tes antigen dengan menggunakan air keran. Hasil percobaannya menunjukkan hasil positif.

Bagaimana penjelasannya?

Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan, semua alat tes swab antigen yang mendapatkan izin edar resmi di Indonesia pasti melewati uji validasi dari balitbangkes dan dire-evaluasi tiap 3 bulan.

Baca Juga: Viral, Satpam Tes Air Keran Pakai Alat Antigen Hasilnya Positif

Sesuai persyaratan WHO, alat swab antigen yang direkomendasikan adalah yang memiliki sensitivitas 80 persen atau lebih dan spesifitas 97 persen atau lebih. Pada video yang beredar di media sosial, tidak jelas alat yang digunakan.

Siti Nadia menjelaskan, kit pemeriksaan swab antigen didesain untuk memeriksa antigen virus SARS CoV2 dari spesimen swab nasofaring.

“Jadi, melakukan pemeriksaan yang tidak sesuai instruksi pemeriksaan tentunya hasilnya akan salah dan interpretasi hasil yang dilakukan bukan oleh ahlinya juga akan salah. Karena alatnya menjadi rusak, hasil yang terkesan positif tersebut tidak bisa diartikan positif sesungguhnya, itu yang dinamakan positif palsu,” jelas Siti Nadia.

Sementara dr. RA Adaninggar Primadia Nariswari SpPD, selaku edukator hoaks Covid-19 menyatakan, percobaan yang dilakukan satpam tersebut tidak benar.

Penjelasan dr RA Adaninggar Primadia Nariswari SpPD

"Setiap alat punya instruksi cara pemakaian. Bahkan memasak mie instan pun ada instruksinya. Kalau anda lakukan tidak seusai instruksi ya jelas bisa salah," kata dr Ning seperti diunggah dalam akun Instagramnya.

Dalam unggahannya itu, dokter Ning juga menjelaskan, alat tes antigen itu memiliki lateral flow kit yang sangat kompleks dan sensitif. "Kertas deteksinya yakni membran Nitroselulosa sangat rapuh," ujarnya.

Jadi, jika sampel yang dimasukkan bukan hasil swab nasofaring, maka membran alat tes akan rusak. "Hasilnya bisa positif palsu," ujarnya.

Sementara dr Adam Prabata, dokter umum yang sedang menempuh studi PhD di Universitas Kobe, Jepang, menjelaskan, positif palsu ini terjadi karena alat rapid testnya rusak. Sebab, air keran memiliki nilai pH yang berbeda dengan cairan yang biasa digunakan untuk sampel tes antigen.

"Hati-hati dengan informasi yang muncul dari penggunaan tidak tepat seperti ini ya," ujar dr Adam di akun instagramnya.

Penjelasan dr Adam Prabata

Jadi, apa yang dilakukan satpam melakukan tes antigen dengan menggunakan air keran tidak tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait