Campur Pertalite dengan Minyak Kayu Putih Bikin Irit Bensin? Ini Penjelasan Pertamina

  • Arry
  • 11 Sep 2022 11:50
SPBU Pertamina(pertamina/mypertamina.id)

Kenaikan harga BBM membuat banyak orang mencari berbagai cara untuk mengirit bensin. Salah satunya adalah dengan menggunakan zat aditif seperti minyak kayu putih.

Untuk diketahui, harga BBM naik per 3 September 2022. Harga Pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Sedangkan Pertamax naik dari Rp12.500 per liter jadi Rp14.500 per liter.

Penggunaan minyak kayu putih yang dicampur dengan bensin seperti Pertalite sudah pernah diteliti oleh Iwan Prasetyo Utomo dari Universitas Islam Malang pada 2017.

Penelitian itu diberi judul, "Pengaruh campuran minyak kayu putih pada pertalite terhadap kinerja motor bensin honda supra X 125 R.

Baca juga
Drama BBM Revvo 89 Milik Vivo: Diserbu Konsumen, BBM Hilang, Kini Harga Naik

Dalam penelitiannya, Iwan mencari tahu apakah minyak kayu putih bisa menjadi zat alternatif untuk meningkatkan efisiensi pembakaran bahan bakar.

Iwan menggunakan metode yakni eksperimen nyata dengan model analisis varian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pertalite murni, campuran Pertalite dan minyak kayu putih 2 ml, 4 ml, 6 ml dan 8 ml.

"Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pencampuran aditif minyak kayu putih pada bahan bakar Pertalite terhadap performa motor bakar, konsumsi motor bakar serta emisi gas yang dihasilkan," bunyi abstrak penilitian tersebut.

"Simpulan dari penelitian ini adalah dengan menambahkan zat aditif minyak kayu putih sebesar 4ml menaikkan performa motor bakar dan menurunkan konsumsi bahan bakar. Campuran pertalite dan minyak kayu putih 8 ml menurunkan kadar CO dan HC secara drastis pada sepeda motor," tulis Iwan.

Baca juga
Harga Minyak Dunia Anjlok, Kenapa BBM Pertamina Naik? Ini Alasan Sri Mulyani

Untuk diketahui, minyak kayu putih termasuk dalam kelompok minyak atsiri sebagai penghemat bahan bakar minyak.

Peneliti Pusat Penelitian Kimia LIPI, Anny Sulaswaty, pada 2019 menjelaskan, pengembangan green aditif berbasis turunan minyak atsiri dapat menurunkan kadar air dalam solar sebesar 15 persen, menghemat bahan bakar hingga delapan persen.

Sehingga jika ditambahkan dalam BBM, dapat menyempurnakan pembakaran di dalam mesin sehingga energi atau tenaga yang dihasilkan menjadi lebih besar.

Baca juga
Rekam Jejak Kenaikan Harga BBM di Era Presiden Jokowi


Bagaimana tanggapan Pertamina?

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial and Trading, Putut Andriatno, merekomendasikan agar tidak mencampur minyak kayu putih dan bensin.

"Pertamina tidak menyarankan mencampur aditif atau zat tambahan apapun di dalam produk kami," ujar Putut Andriatno.

Menurutnya, mencampur minyak kayu putih dengan bensin dapat mengubah kualitas dari BBM.

"Karena hal itu akan mengubah spesifikasi BBM, Pertamina tidak bertanggung jawab terhadap spesifikasi BBM yang sudah berubah," ujarnya.

Artikel lainnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait