Penjual Es Madiun Cairkan Duit dari Hacker Bjorka Untuk Bayar Cicilan Motor

  • Arry
  • 21 Sep 2022 19:10
Tersangka kasus hacker Bjorka, M Agung Hidayatullah, diketahui adalah penjual es di Madiun(ist/ist)

Penjual es asal Madiun, Muhammad Agung Hidayatullah atau MAH, mengaku dibayar US$ 100 atau sekira Rp1,4 juta oleh hacker Bjorka untuk menjual kanal Telegram miliknya.

Agung menjelaskan, Bjorka memberikan uang itu dalam bentuk bitcoin dalam aplikasi Indodax. Kini, bitcoin itu akhirnya dicairkan Agung.

"Saya baru pertama kali mencairkan di bank digital, ya dari jual beli dengan admin Bjorka," kata Agung, di rumahnya.

"Dari Rp 1,4 juta yang dicairkan dari jual channel Telegram ke Bjorka, Rp 800 ribu untuk bayar cicilan sepeda motor. Lainnya buat belanja online, beli baju," ujarnya.

Baca juga
Penjual Es Madiun Jual Akun Telegram ke Bjorka Cuma Rp1,5 Juta, Kini Tersangka

Agung menjelaskan, ada sjeumlah tahap yang dia lakukan untuk mencairkan bitcoin ke rupiah.

"Bitcoin yang masuk di aplikasi Indodax saya teruskan ke trading platform dan saya pindah lagi ke aplikasi DANA. Sampai di sini belum selesai," jelasnya.

"Setiap tahapan pemindahan ke aplikasi tersebut memakai akun dan PIN rahasia. Paling terakhir setelah bitcoin masuk di aplikasi DANA, bisa langsung dipindah ke rekening bank digital dan otomatis uang dolar berubah jadi mata uang rupiah," lanjut MAH.

Baca juga
Sukses Acak-acak Data Indonesia, Ini Sosok di Balik Hacker Bjorka

Agung saat ini sudah berstatus sebagai tersangka. Dia diduga terlibat dalam aksi hacker Bjorka dalam menyebarkan data rahasia.

Salah satunya dengan menyebar konten Bjorka melalui saluran Telegram. Agung pun sempat tiga kali mengunggah data dari Bjorka di Telegram @bjorkanism.

Bjorka sempat menyindir polisi terkait penangkapan Agung.

Baca juga
Bjorka Sindir Penangkapan Penjual Es Madiun: Anak Ini Mungkin Disiksa Agar Mengaku

"Itu sepenuhnya omong kosong. Pemerintah Indonesia merasa telah mengidentifikasi saya berdasarkan misinformasi dari Dark Tracer, yang telah memberikan layanan palsu kepada pemerintah Indonesia. Mungkin anak ini sekarang telah ditangkap dan diinterogasi oleh pemerintah Indonesia. Untuk Dark Tracer, memberikan informasi yang salah kepada sekumpulan idiot adalah dosa," cetusnya.

Namun, usai mengunggah pernyataan tersebut, Bjorka belum lagi beraksi menyebarkan data-data.

 

Artikel lainnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait