Jangan Lupa Komet Hijau Langka Zaman Es Muncul Malam Ini, Catat Waktu Penampakannya

  • Arry
  • 1 Feb 2023 16:27
Komet hijau C-2022 E3 ZTF akan melintas dekat bumi(lapan/lapan.go.id)

Komet Hijau C-2022 E3 (ZTF) akan melintas mendekati bumi pada hari ini, Rabu, 1 Februari 2023. Komet langka yang terakhir kali muncul pada zaman es ini bisa dilihat di Indonesia.

Peneliti Pusat Riset (PR) Antariksa BRIN, Andi Pangerang, menyatakan komet ini hanya mleintas satu kali dalam seumur hidup. Sebab orbit komet ini berbentuk hiperbola.

"Orbit hiperbola adalah orbit yang mempunyai nilai kelonjongan atau eksentrisitas lebih besar dari satu, sehingga membentuk kurva terbuka di kedua titik fokusnya," kata Andi dikutip dari laman Lapan, Rabu, 1 Februari 2023.

Andi mengungkapkan, komet ini diperkirakan akan melintas dekat Bumi pada 2 Februari pukul 00.32 WIB atau 01.32 Wita atau 02.32 WIT pada jarak 42.472.000 km dari Bumi. Saat melintas dekat Bumi, komet ini sudah dapat disaksikan di seluruh Indonesia sejak tanggal 1 Februari pukul 18.30 hingga 2 Februari pukul 02.30 waktu setempat.

Baca juga
Jangan Terlewati, Komet Hijau Langka Bakal Terlihat Pertama Kali dalam 50.000 Tahun

"Untuk DKI Jakarta dan sekitarnya, komet ini mencapai titik tertingginya pukul 21.53 WIB dengan ketinggian 11,9 derajat. Saat mencapai titik terdekat, komet ini terlihat di arah Utara dengan ketinggian 7,4 derajat untuk DKI Jakarta dan sekitarnya," kata Andi.

"Untuk wilayah Indonesia Timur, komet akan terbenam saat mencapai titik terdekat dengan Bumi," jelasnya.

Fenomena langka komet hijau melintas dekat Bumi

Andi menjelaskan, komet ini memungkinkan dapat diamati dengan mata telanjang. Hal ini karena komet langka ini memiliki kecermelangan +4,94 saat melintas dekat bumi.

Komet ini dapat dilihat di wilayah berpolusi cahaya sangat rendah. Sementara wilayah berpolusi cahaya sedang hingga tinggi cukup sulit mengamati komet ini.

Andi menjelaskan, kenapa komet ini disebut langka dan terakhir kali muncul pada zaman batu. Hal ini lantaran gerak harian komet ini sekitar 1/74 detik busur per hari. Sehingga untuk melintas pada titik yang sama diperkirakan mencapai 96 juta hari atau setara 260 ribu tahun.

"Ada kemungkinan komet ini tidak berasal dari awan oort, gudangnya komet dan asteroid transneptunus di sabuk kuiper, melainkan dari tatasurya lain. yang berarti, komet ini diduga adalah komet antarbintang (interstellar) seperti oumuamua," ujarnya.

Artikel lainnya: Fakta Kompol D dan Nur Wanita di Mobil Penabrak Mahasiswi Cianjur: Disebut Istri Siri

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait