Netanyahu Marah Rudal Iran Rusak RS Soroka, Menlu Iran: Menggelikan, Lihat Gaza
- Arry
- 21 Juni 2025 20:48
Serangan rudal Iran ke wilayah Israel membawa dampak kerusakan di RS Soroka Medical Center. Benjamin Netanyahu marah, namun Menlu Iran justru geli dengan pengakuan PM Israel itu.
Rudal Iran itu menghantam wilayah di sekitar RS Soroka pada Kamis, 19 Juni 2025. Akibat serangan itu, RS Soroka rusak. Sebanyak 240 orang terluka dan empat di antaranya luka serius.
"Kami akan menuntut harga penuh dari para tiran di Teheran," kata Netanyahu saat itu.
Akibat serangan itu, pihak RS menutup fasilitas medis untuk semua pasien kecuali untuk kasus yang mengancam jiwa.
Baca juga
Bobol Iron Dome, Rudal Iran Hantam Markas Mossad Israel di Tel Aviv
Mengenai serangan ini, Iran menyatakan, pihaknya menargetkan pangkalan militer dan intelijen Israel, bukan RS Soroka Medical Center. Lokasinya dekat dengan RS Soroka.
"Target utama serangan itu adalah Pangkalan Komando dan Intelijen Angkatan Darat Israel (IDF C4I) dan Kamp Intelijen Angkatan Darat di Taman Teknologi Gav-Yam, yang terletak di sekitar Rumah Sakit Soroka," lapor kantor berita negara IRNA.
Korps Garda Revolusi Iran atau IRGC menyatakan, rumah sakit itu hanya terkena gelombang ledakan. Target utama mereka adalah fasilitas militer.
"Dalam operasi ini, pusat komando dan intelijen rezim di dekat sebuah rumah sakit menjadi sasaran rudal yang sangat akurat dan berpemandu," kata IRGC dilansir AFP.
Baca juga
Kewalahan Lawan Rudal Iran, Iron Dome Israel Mulai Serang Diri Sendiri
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araghchi, merespons kemarahan PM Netanyahu. Dia menilai hal tersebut sebagai suatu hal yang menggelikan.
"Mendengar ratapan seperti itu dari rezim yang dengan sengaja mengebom RS di Gaza agak menggelikan," kata Araghchi di Jenewa, Swiss, sebagaimana dilansir AP.
Menurutnya, Israel harusnya berkaca karena melakukan pengeboman terhadap warga Palestina di Gaza. Bahkan tentara Israel juga tak ragu menyerbu rumah sakit dan menembak pasien.
"Dan sekarang, rezim yang sama itu berpura-pura menjadi korban di panggung internasional. Terus terang ini agak menggelikan," ujar Araghchi.
Artikel lainnya: Kaesang Pangarep Daftar Jadi Ketum PSI Lagi