Mengenal Tari Anak Pacu Jalur 'Aura Farming' yang Mendunia Hingga Diikuti Pemain PSG
- Arry
- 5 Juli 2025 09:53
Belakangan ini media sosial dipenuhi dengan video gerakan menari yang dilakukan pesohor dunia yang terinspirasi dari tarian anak Pacu Jalur. Tarian ini berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.
Tradisi tarian Pacu Jalur ini viral usai seorang bocah menari di ujung perahu, sementara di belakangnya ada sejumlah orang tengah mendayung agar perahu melaju kencang.
Tarian bocah Pacu Jalur ini kemudian diikuti sejumlah pemain sepakbola dunia saat melakukan selebrasi. Seperti yang dilakukan para pemain Paris Saint-Germain dan AC Milan yang diunggah di akun resmi media sosial mereka.
Gerakan tarian pacu itu kini dikenal dengan 'aura farming', sebuah istilah yang tengah populer di kalangan Gen Z.
Apa sih tarian Pacu Jalur itu?
Mengutip situs resmi Kota Jalur, Pacu Jalur adalah lomba perahu tradisional yang digelar rutin di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Acara ini sangat dinanti masyarakat setempat. Bahkan pesertanya bisa mencapai 100 tim.
Perahu yang digunakan dalam perlombaan disebut "jalur'. Perahu ini berbahan kayu utuh tanpa sambungan, dan di tengahnya dibentuk sedemikian rupa agar dapat mengangkut sekitar 45-60 pendayung.
Tradisi ini diyakini telah ada pada 1903. Dan kini Pacu Jalur menjadi agenda tahunan Pemprov Riau mendongkrak sektor pariwisata.
Pada era kolonial Belanda, Pacu Jalur digunakan untuk meramaikan perayaan adat dan ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina, yang dirayakan setiap 31 Agustus. Saat itu, perlombaan digelar selama dua hingga tiga hari.
Meski demikian, Pacu Jalur ini dipercaya sudah dilakukan sejak abad ke-17. Hal ini bermula dari pola hidup masyarakat di sepanjang Sungai Kuantan yang menggunakan perahu sebagai moda transportasi utama.
Seiring perkembangan zaman, fungsi perahu Jalur berkembang. Perahu mulai dihiasi ornamen seperti kepala hewan naga atau harimau, kemudian dilengkapi dengan payung, tiang, dan selendang. Semakin indah ornamen Jalur, maka menandakan status sosial warga sekitar Sungai Kuantan.
Selain itu, Jalur kemudian tak hanya digunakan sebagai alat angkut. Warga kemudian menggunakan Jalur untuk perlombaan.
Kini Pacu Jalur bahkan menjadi sebuah festival budaya yang digelar di tepi Sungai Kuantan.
Artikel lainnya: Pertamina, Shell, BP-AKR, dan Vivo Kompak Naikin Harga BBM, Mana Lebih Murah?