Marah-marah di Bandara Ngurah Rai, Ini yang Diributkan Ridwan Kamil
- Arry
- 13 Juli 2025 13:41
Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, viral usai marah-marah di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Keributan itu terdengar mempermasalahkan jadwal pesawat Super Air Jet yang diundur.
Peristiwa itu viral di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat Ridwan Kamil bersama sejumlah penumpang tengah berbincang dengan petugas bandara.
Pengacara Ridwan Kamil, Muslim Jaya Butar Butar, menjelaskan, mantan Wali Kota Bandung itu mempermasalahkan jadwal penerbangan Super Air Jet IU 745 rute DPS-CGK. Mulanya pesawat dijadwalkan terbang pukul 21.30 Wita tetiba diundur ke pukul 23.45 Wita. Jadwal kemudian kembali diundur ke pukul 01.30 Wita.
"Pesawat Super air Jet IU 745 jadwal 21.30 Wita DPS-CGK. Tiba-tiba diundur ke jam 23.45 Wita. Diundur lagi ke jam 01.30 Wita," kata Muslim kepada wartawan.
Baca juga
Lama tak Terlihat, Ridwan Kamil Tertiba Marah-marah di Bandara, Ini Pemicunya
Menurutnya, setelah berulang kali memundurkan jadwal, pihak maskapai tetiba membatalkan penerbangan. Pesawat pun dijadwalkan terbang pukul 08.00 Wita keesokan harinya. Total pengunduran jadwal mencapai 10 jam.
"Tiba-tiba diumumkan pesawat dibatalkan, akan berangkat jam 08.00 Wita esok harinya. Total delay 10 jam," kata Muslim.
Muslim menjelaskan penumpang diberi tahu penerbangan ada perbaikan landasan pacu (overlay) bandara. Padahal, pesawat tersedia saat itu.
"Alasan gagal berangkat karena jam 02.00-07.00 Wita pihak bandara ada pengaspalan jalan. Padahal pesawat ada dan siap berangkat," katanya.
"Penumpang protes, kenapa ngaspal jalan nggak ditunda aja sejam, demi ratusan penumpang bisa terbang. Karena pesawat sudah siap," sambungnya.
Muslim menjelaskan, saat itu Ridwan Kamil yang berada di bandara kemudian diminta penumpang untuk melobi langsung pihak pimpinan bandara. Namun RK mengaku tidak diberi akses tersebut oleh pihak manajer bandara.
"Saya tiba-tiba diminta para penumpang untuk membantu melobi pihak pimpinan bandara. Tapi manajer bandara tidak mau memberi kami bicara ke pimpinannya. Itu inti protes kemarin. Ada yang gagal ujian, gagal transit, gagal meeting, dan lain-lain," kata RK melalui pengacaranya.
"Dan pihak teknis bandara tidak memberi akses penumpang untuk bicara ke pimpinan bandara dan pilot pesawat yang stand by," pungkas dia.
Artikel lainnya: Kualifikasi MotoGP Jerman 2025: Marc Marquez Pole Position, Peco Urutan 11