Respons Gus Yahya Diminta Mundur dari Ketum PBNU

  • Arry
  • 22 November 2025 22:31
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya(universitas gadjah mada/ugm.ac.id)

Newscast.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, alias Gus Yahya, buka suara soal permintaan agar dirinya mundur dari jabatannya dalam Rapat Harian Syuriyah PBNU.

Gus Yahya menyampaikan respons itu saat menghadiri rapat koordinasi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama se-Indonesia di Hotel Novotel Samator, Surabaya, Sabtu, 22 November 2025.

Gus Yahya mengaku, rapat koordinasi ini digelar dalam rangka silaturahmi. Selain itu, rapat ini juga sebagai konsolidasi para ketua PWNU seluruh Indonesia.

“Silaturahmi, koordinasi pengurus organisasi,” kata Gus Yahya kepada wartawan.

Baca juga
Beredar Risalah Rapat Syuriyah PBNU: Gus Yahya Harus Mundur dalam 3 Hari atau Dipecat

Saat ditanya soal adanya permintaan mundur sebagai Ketum PBNU, Gus Yahya mengaku belum menerima surat tersebut.

“Saya sendiri belum terima. Tapi lihat nanti apakah ada yang dipersiapkan. Tunggu informasinya ya,” ucap Gus Yahya.

Untuk diketahui, surat permintaan agar Gus Yahya mundur sebagai Ketum PBNU diteken Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, pada 20 November 2025. Keputusan ini didasarkan pada musyawarah antara Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam.

Dalam surat tersebut diputuskan:

  1. KH Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam waktu 3 (tiga) hari terhitung sejak diterimanya keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU.
  2. Jika dalam waktu 3 (tiga) hari tidak mengundurkan diri, Rapat Harian Syuriyah PBNU memutuskan memberhentikan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. 

Artikel lainnya: BPOM Restui 4 Merek Air Minum Klaim "Air Pegunungan": Le Minerale Hingga Aqua

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan