Siswa SD di Karawang Jadi Korban Bully: Diludahi, Ditabrak, Tangan Patah

  • Arry
  • 26 November 2025 19:15
Ilustrasi Bully(ist/istock)

Newscast.id - Seorang siswi kelas 6 SD Negeri di Karawang, Jawa Barat, berinisial NER, diduga menjadi korban bully alias perundungan. Dia diduga dianiaya teman sekelasnya hingga mengalami patah tulang.

Ibu korban, Rizka, menjelaskan, berdasarkan pengakuan anaknya, aksi bully itu terjadi pada 6 November 2025. Perundungan dilakukan di ruang kelasnya.

Menurutnya, peristiwa bermula saat terduga pelaku—seorang siswa laki-laki, meminjam kipas mini kepada korban. Namun korban menolak meminjamkan kipasnya.

Pelaku kesal dengan penolakan itu. Dia kemudian menjambak kerudung korban hingga tiga kali dan mengeluarkan kata-kata kasar yang menghina orang tua korban.

Baca juga
Kata Polisi Soal Kematian Mahasiswa Unud Timothy Anugerah, Bunuh Diri Gegara Bully?

"Ibu mana yang tidak hancur melihat anaknya diperlakukan seperti itu. Secara fisik terluka, secara psikis juga sangat terpukul," kata Rizka, Rabu, 26 November 2025.

Aksi bully ini tak hanya terjadi di lingkungan sekolah. Pelaku kembali mengincar korban saat pulang sekolah.

Sata itu, pelaku menabrakkan sepeda listrik ke arah perut korban, melempar batu hingga mengenai paha korban dan meludahi wajahnya. Korban mencoba membalas meludahi pelaku, namun tindakan itu justru membuat pelaku makin beringas.

Siswa itu pun kemudian mengejar korban yang mencoba melarikan diri. Namun, korban terjatuh hingga mengalami patah tulang di bagian tangan kanan.

Baca juga
Kisah Tragis Siswa SMPN di Tangsel: Jadi Korban Bully, Mata Rabun Hingga Meninggal

"Iya tulang tangan kanan (patah), dilakukan tindakan op (opname), sekarang lagi pemulihan (di rumah)," tutur Rizka.

“Anak saya baru 12 tahun, sebentar lagi memasuki masa remaja. Kalau perilaku seperti ini tidak diberi efek jera, saya khawatir akan membentuk pribadi yang salah dan merugikan banyak orang,” tegas Rizka.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, Wawan Setiawan, membenarkan peristiwa perundungan terhadap NER.

"Iya betul, perundungan, sekarang sudah dioperasi juga (korban)," kata dia.

"Intinya sikap dinas menguatkan kaitan satgas-satgas bullying gitu, karena pembentukannya kan melibatkan juga aparat kepolisian dan kejaksaan," jelasnya. 

Artikel lainnya: Gus Yahya Dipecat Jadi Ketum PBNU

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan