Bocah di Sukabumi Tewas Mengenaskan, Seluruh Tubuhnya Dipenuhi Cacing

  • Arry
  • 20 Agt 2025 18:42
Ilustrasi balita diinfus(@hyxyum/unsplash)

Raya, 4 tahun, bocah perempuan asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Sukabumi, Jawa Barat meninggal dunia secara mengenaskan. Sekujur tubuhnya dipenuhi cacing.

Kasus ini mencuat usai tim pegiat sosial Iin atau @rumah_teduh_sahabat_iin menemukan Raya dalam kondisi tidak sadar di rumahnya pada 13 Juli 2025. Tim pun langsung membawa Raya ke rumah sakit.

Untuk diketahui, Raya adalah putri dari Udin (32 tahun) dan Endah (38). Sang ayah sering sakit-sakitan, sedangkan ibunya adalah ODGJ.

Raya tinggal bersama orang tuanya di sebuah rumah bilik model panggung. Bagian bawahnya terdapat kandang ayam yang penuh kotoran. Diduga cacing-cacing yang menggerogoti tubuh Raya berfasal dari sana.

Baca juga
Viral Tamu Hotel di Sukabumi Didenda Rp1 Juta Gegara Gabung Kasur, Ini Kata Manajemen

Dalam menyelamatkan Raya, Tim Iin mencoba mencari bantuan untuk pengobatan bocah itu. Mereka dioper-oper oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Sukabumi, Dinsos Kabupaten Sukabumi, Dinas Kesehatan Sukabumi, bahkan ke lembaga zakat besar di Sukabumi.

Padahal, Tim Iin telah menunjukkan kondisi Raya ke dinas-dinas tersebut berupa video cacing yang dikeluarkan dari hidung, otak, dan bagian tubuh Raya lainnya. Panjang cacing itu 15 cm dan jumlahnya mencapai ratusan ekor. Berat total mencapai 1 kilogram.

Raya akhirnya meninggal dunia pada 22 Juli 2025. Tim Iin harus menanggung biaya pengobatan Raya sebesar Rp23 juta.

Penjelasan Rumah Sakit

Pihak RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi menjelaskan kronologi kasus bocah penuh cacing ini.

“Almarhum dibawa sama keluarga dan dari tim Rumah Teduh menggunakan ambulans ke rumah sakit tanggal 13 Juli yang lalu sekitar pukul 8 malam,” ujar ketua tim penanganan keluhan dan humas RSUD R Syamsudin SH, Irfan Nugraha, kepada wartawan.

Saat tiba di rumah sakit, Kondisi Raya sudah tak sadarkan diri. Berdasarkan keterangan dari pihak terkait, Raya sudah tak sadar sejak 12 Juli dengan kondisi demam, batuk dan pilek.

Baca juga
Bayi 8 Bulan & 1 Tahun Jadi Korban Obat Kedaluwarsa 2 Tahun dari Puskesmas di Bekasi

"Akhirnya dokter yang memeriksa menduga tidak sadarnya itu karena meningitis TB, biasanya ini infeksi atau komplikasi akibat TB Paru,” kata Irfan.

”Di sini kita menduga kemungkinan tidak sadarkan antara dua, ada faktor risiko tertular dari TBC ada faktor juga karena infeksi si cacingnya. Cacingnya cacing gelang nama medisnya ascaris,” katanya.

Irfan menjelaskan, selama perawatan, kondisi Raya tidak stabil Hingga akhirnya Raya harus dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit alias PICU.

“Dirawatnya itu kira-kiranya 9 hari sampai dengan meninggalnya tanggal 22 Juli jam 14.24. [Meninggalnya] dalam perawatan,” ujarnya.


Selanjutnya Ukuran Cacing >>>

 

Irfan menjelaskan, kasus cacingan yang dialami Raya adalah kejadian yang tidak biasa. Sebab, cacing yang ada di tubuh Raya ukurannya besar.

”Semestinya sudah ketahuan sebelumnya, tapi saya enggak tahu apa yang terjadi sebelumnya," kata Irfan.

"Jadi kalau untuk tipe cacingnya cacing gelang dan habitatnya di tanah biasanya manusia dalam hal ini bisa anak bisa dewasa tertular karena terinfeksi atau masuk secara tidak sengaja telur cacingnya. Telurnya ini bisa hinggap di makanan atau minuman secara tidak disadari termakan masuk ke saluran cerna,” kata Irfan.

Irfan menduga, Raya terinfeksi cacing karena kondisi rumahnya. Diduga saat Raya main di tanah di bawah rumahnya, terdapat telur cacing yang tersentuh kemudian tangannya masuk ke mulut.

Baca juga
Ternyata Kata Orang Tua Jika Kuku Kotor Banyak Cacingnya Terbukti, Ini Penampakannya

Setelah tertelan, sekitar dua atau tiga minggu telur itu menetas di dalam usus. Namun, sebelum menjadi cacing dewasa, itu ada fase larva.

“Fase larva inilah yang bisa menyebar lewat pembuluh darah secara hematogen kita menyebutnya ke paru-paru ke ginjal dan terburuknya ke otak,” ujarnya.

“Dalam hal ini memang sudah menjalar ke otak dan ke paru-paru, karena kalau tidak sadar dan tiba-tiba keluar dari hidung artinya cacingnya sudah hinggap di saluran napas atau saluran cerna dan merambat ke atas,” imbuhnya.

Bantuan untuk Raya

Irfan mengakui ada kendala biaya dalam pengobatan Raya. Sebab orang tua dan Raya tidak memiliki administrasi kependudukan seperti Kartu Keluarga dan lainnya yang menyulitkan mengurus BPJS.

Pada akhirnya biaya perawatan mesti dibayar tunai. Meski demikian, pihak rumah sakit memberikan keringanan biaya perawatan Raya.

”Memang ada kendala terkait nomor kependudukan, jadi dalam hal ini gagal untuk diaktivasi BPJS-nya, karena melewati batas waktu yang ditentukan 3x24 jam. Pada akhirnya tunai dan disanggupi sampai dengan akhir tetap dipertanggungjawabkan oleh Rumah Teduh,” katanya.

“Informasi yang saya dapat pembiayaannya telah selesai, dari rumah sakit sendiri memang memberikan keringanan," ujarnya.

"Untuk nominal keringanan berapa serta nominal akhir berapa, kami tidak mempunyai kewenangan untuk membuka data itu, karena sangkut pautnya dengan rekam medis juga dan data-data itu privasi dari keluarga,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait