Ikuti Saran dari Megawati: Netizen Bikin Peyek Direbus, Bagaimana Hasilnya?

  • Arry
  • 21 Mar 2022 13:20
Rempeyek atau peyek kacang(ist/ist)

Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang hanya bisa mengelus dada melihat ibu-ibu berebut minyak goreng mengundang polemik.

Presiden ke-5 Indonesia itu juga menyarankan kepada ibu-ibu agar masakan tidak hanya digoreng saja. Dia menyarankan agar masakan dapat dikreasikan dengan cara direbus.

Salah satu netizen langsung berkreasi mengikuti saran Megawati. Dia mencoba untuk membuat peyek dengan cara direbus.

Baca Juga
Polemik Minyak Goreng, Megawati: Apa Ibu-ibu Hanya Goreng, Sampai Rebutan?

Rempeyek atau peyek adalah sejenis makanan yang dibuat dengan cara digoreng dan dapat dinikmati dengan beraneka hidangan. Peyek ini biasanya berbahan tepung dan kacang.

Salah satu netizen dengan akun @faturrohim16 membuat video cara membuat peyek dengan direbus. Video ini viral di media sosial.

    Buat peyek rebus

"Saran dari bu Megawati, buat peyek direbus. Kok jadi kolak," ujar pria di dalam video sambil memeragakann merebus peyek.

Dalam video terlihat pria itu sudah menyiapkan air yang direbus di dalam panci. Dia juga sudah menyiapkan adonan membuat peyek.

Usai air mendidih, dia memasukkan satu sendok berisi adonan peyek. Dan saat dimasukkan, adonan itu justru menyebar di air panas.

    Buat peyek rebus

"Peyek rebus alias jadi kolek hahah #bumegawati #minyakgoreng #panjangumurbumega," tulisnya dalam keterangan dikutip Senin, 20 Maret 2022.

Video itu langsung mendapat komentar dari netizen lainnya.

"Nah kan sarannya bener-bener ambyar, seambyar model baru peyek jadi kolak. Colek bu Mega, monggo diincipi," tulis salah seorang warganet.

Baca Juga
Daftar Harga Terbaru Minyak Goreng Bimoli Hingga SunCo di Alfamart dan Indomaret

"Jual gorengan sekarang beralih jual rebusan. Bakwan rebus, mendoan rebus.. Alhamdulillah dapat ide jualan," ujar warganet.

Untuk diketahui, pemerintah pernah mengeluarkan kebijakan harga eceran tertinggi untuk minyak goreng curah seharga Rp11.500 per liter dan minyak goreng kemasan seharga Rp14 ribu per liter.

Kebijakan ini membuat kondisi minyak goreng kemasan menjadi langka di pasaran. Ibu-ibu rela mengantre demi mendapatkan minyak goreng kemasan yang dibanderol dengan harga Rp14 ribu per liter.

Baca Juga
Menteri Lutfi Tak Bisa Kontrol Lawan Mafia, Harga Minyak Goreng Dinaikkan

Kebijakan itu kemudian dihapus pemerintah. Sebagai gantinya, HET minyak goreng curah naik menjadi Rp14 ribu. Sedangkan harga minyak goreng disesuaikan dengan harga keekonomian.

Dampaknya, minyak goreng kemasan kini berlimpah di ritel-ritel modern. Namun harganya langsung melonjak naik hingga Rp10 ribu per liter.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut ada keterlibatan mafia yang membuat minyak goreng menjadi langka. Lutfi pun menduga para mafia minyak goreng itu bisa meraup keuntungan hingga Rp 9 miliar.

Meski demikian, Lutfi menyatakan Kemendag tidak kuat untuk memburu para mafia minyak goreng tersebut. Namun Kemendag sudah melaporkan hal tersebut ke Satgas Pangan dan kepolisian untuk segera diusut.

"Jadi ketika harga berbeda melawan pasar, dengan permohonan maaf Kemendag tidak dapat mengontrol karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat," ujarnya.

 

Artikel lainnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait