Sholat Pakai Baju Bergambar Logo Partai Hingga Grup Band, Bagaimana Hukumnya?

Sholat merupakan ibadah yang wajib dilakukan umat Islam. Saat sholat, diharapkan mengenakan pakaian yang terbaik.

Dalam beberapa waktu, kita kerap mengenakan baju bergambar seperti logo partai, klub sepakbola, hingga grup band. Gambar itu sangat besar. Dan ada pula yang letaknya di bagian punggung, sehingga terlihat mencolok saat sholat berjemaah.

Kini timbul pertanyaan, bagaimana hukumnya mengenakan baju bergambar tersebut. Apalagi jika kita tidak menyiapkan baju yang polos.

Mengutip laman Kementerian Agama, Ditjen Bimas Islam menyatakan, pada dasarnya, tidak ada aturan khusus dan detail mengenai pakaian yang dipakai saat sholat. Semua model pakaian sah dipakai asalkan suci dan dapat menutupi aurat.

Baca juga
3 Tips Memelihara Kucing Dalam Islam, Agar Berkah dan Membawa Pahala Besar

Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Muddatstsir ayat 4 yang berbunyi:

“Dan pakaianmu sucikanlah”

Demikian juga sebagaimana keterangan dalam Kitab al-Bayan fi Madzhab al-Imam al-Syafi’i, jilid 2 halaman 120 berikut;

“Wajib menutup aurat dengan penutup yang tidak dapat menampakan warna kulit, yaitu sifatnya kulit meliputi hitam atau putih. Menutupi aurat bisa hasil dengan pakaian, kulit dan yang menyerupai keduanya.”

Syekh Ibnu Qasim dalam kitab Fath al-Qarib [hal. 30] juga menegaskan:

“Dan menutup aurat wajib dengan pakaian yang suci.”

Baca juga
Sholat Jumat di Tangga Masjid, Bagaimana Hukumnya

Namun, meski hal tersebut sah, sebaiknya perbuatan tersebut dihindari. Sebab, mengenakan baju atau kaus bergambar saat sholat dimakruhkan.

Sebagaimana penjelasan Syekh Taqiyuddin dalam kitab Kifayat al-Akhyar juz I halaman 93;

“Makruh hukumnya mengenakan pakaian yang bergambar saat sholat.”

Demgan demikian, sholat dengan mengenakan baju bergambar hukumnya adalah sah asalkan menutupi aurat. Naun hal tersebut makruh.

Oleh sebab itu, sebaiknya mengenakan baju bergambar saat sholat sebaiknya dihindari. Apalagi saat sholat berjemaah karena bisa mengganggu kenyamanan jemaah yang berada di belakangnya.