Guru Besar ITB Ungkap Kandungan dan Manfaat Luar Biasa Tempe: Lebih Baik dari Daging

  • Arry
  • 23 Okt 2023 10:19
Tempe(@Bintang_Galaxy/pixabay)

Tempe merupakan salah satu bahan makanan yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Selain harganya murah, tempe ternyata memiliki kandungan dan manfaat yang luar biasa.

Tempe adalah makanan terbuat dari kacang kedelai Glycine max hingga Mucuna pruriens. Bahan tersebut kemudian difermentasi dengan gembus, produk limbah pembuatan tahu.

Guru Besar dari Kelompok Keilmuan Biologi Farmasi, Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. Sukrasno, M.S., mengungapkan manfaat luar biasa tempe terhadap kesehatan.

Hal tersebut disampaikan Sukrasno saat menjadi plenerary lecturer pada Asian Symposium on Medicinal Plants, Spices, and Other Natural Products (ASOMPS) ke-18, yang diunggah di laman resmi ITB.

Baca juga
Tempe Goreng Kalahkan Spaghetti Aglio E Olio Jadi Makanan Vegan Terbaik di Dunia

"Kandungan protein tempe lebih tinggi dari daging sehingga dapat mengurangi konsumsi daging dan mengembangkan komunitas vegan," kata Sukrasno dikutip dari laman resmi ITB, Senin, 23 Oktober 2023.

Menurutnya, salah satu hal menarik dari tempe adalah kadar isoflavonoid-nya yang berupa genistein dan daidzein. Isoflavonoid adalah senyawa fitoesterogen, yang hadir dalam bentuk glikosida ataupun aglikon. Keduanya memiliki berbagai manfaat untuk tubuh.

Sukrasno menjelaskan, aglikon dapat diserap tubuh lebih cepat daripada isoflavonoid terglikosilasi. Proses fermentasi tempe dapat meningkatkan konsentrasi aglikon karena aktivitas mikroba.

"Ada beberapa hal selama proses pembuatan tempe hingga siap makan yang dapat mempengaruhi kadar isoflavonoid pada tempe, salah satunya usia fermentasi," ujarnya.

Baca juga
Resep Tempe dan Kurma Ala Zaidul Akbar, Obat Mujarab Sakit Maag

Pada 30–36 jam fermentasi pertama, tempe masih dikategorikan sebagai muda, 40–46 jam seterusnya, tempe sudah memasuki tahapan matang. Sementara itu, di atas 60 jam, tempe sudah dikategorikan sebagai overfermented. Adapun kadar isoflavonoid paling optimum selama fermentasi didapat ketika fermentasi tempe berusia 61 jam.

"Karena adanya genistein dan daidzein, tempe memiliki banyak manfaat untuk kesehatan," ujarnya.

Khasiat dari tempe itu mulai dari perlindungan dari penyakit kardiovaskular, mengurangi masalah menopause, menginduksi kematian dan menghambat perbanyakan sel kanker, sebagai antioksidan yang melindungi dari senyawa radikal yang dapat memutus untaian DNA, hingga meningkatkan fungsi kognitif.

Selain itu, tempe dapat menjadi jawaban dari permasalahan malnutrisi dan anemia karena dapat meningkatkan kadar hemoglobin dan meningkatkan penyerapan Fe2+.

Sukrasno juga menjelaskan soal adanya insiden keracunan tempe. Menurutnya, hal ini disebabkan karena senyawa asam bongkrek, toksin pada mitokondria yang diproduksi oleh Burkholderia gladiola. Dosis letalnya terjadi pada rentang 1-1.5 mg untuk manusia.

"Eksistensi senyawa ini ada pada tempe yang difermentasi dengan bahan dasar kelapa," jelasnya.

Artikel lainnya: Resmi, Gibran Jadi Bakal Cawapres Prabowo Subianto, Daftar KPU 25 Oktober

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait