DPW PSI Jakarta dan Yogyakarta Dukung Jokowi Jadi Ketum

  • Arry
  • 19 Mei 2025 14:38
Joko Widodo atau Jokowi saat menerima pengurus PSI di Istana Negara(psi/psi.id)

Nama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, mendapat dukungan dari dua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) untuk menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dua DPW itu adalah Yogyakarta dan Jakarta.

Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menjelaskan, dukungan itu sudah disampaikan langsung dua DPW tersebut. Meski demikian, hingga kini belum ada calon yang mendaftar.

"DPW Jogja itu muncul Pak Jokowi, dukung Pak Jokowi. Di Jakarta, ketua fraksi kami, William, itu mendukung Pak Jokowi juga," ujar Andy dikutip dari Kompas.com, Senin, 19 Mei 2025.

Andi Budiman menjelaskan, meski Jokowi sudah mendapat dukungan dari dua DPW, namun ayah Kaesang Pangarep itu masih belum memenuhi syarat untuk mendaftar. Menurutnya, untuk mendaftar sebagai calon ketum PSI harus memenuhi dua syarat.

Baca juga
Jokowi Jadi Calon Kuat Ketum PSI, Ini Respons PDIP

"Jadi para kandidat akan bisa daftar kalau mereka sudah mengantongi minimal 5 DPW PSI dan 20 DPD PSI. Jadi itu syarat minimalnya," ujar Andy.

Untuk diketahui, PSI akan menggelar Pemilu Raya atau Pemira untuk pemilihan ketua umum terbaru. Pendaftaran calon ketua umum dibuka sejak 13 dan ditutup pada 31 Mei 2025.

Bagi calon ketua umum yang ingin mendaftar, wajib mendapat dukungan suara dari minimal 5 DWP tingkat provinsi dan 20 DPD tingkat kabupaten atau kota seluruh Indonesia.

Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman mengatakan, Pemira dapat diikuti seluruh masyarakat yang memiliki kartu tanda anggota (KTA) PSI. Dia pun berharap Jokowi dan Kaesang mendaftar dalam bursa caketum.

“Apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan. Termasuk juga Mas Kaesang apakah akan mencalonkan diri kembali? Nanti kita tanyakan kepada Mas Kaesang,” kata Andy di Jakarta, Selasa, 13 Mei.

Respons Jokowi Dicalonkan Jadi Ketum PSI >>>

 

Mengenai pencalonan ini, Jokowi mengaku masih mempertimbangkan untuk mendaftar dalam bursa ketua umum PSI. Termasuk memperhitungkan jika dia kalah dalam Pemilu Raya PSI itu.

“Ya masih dalam kalkulasi (ikut atau tidak dalam bursa Caketum PSI). Jangan sampai misalnya saya ikut, saya kalah,” kata Jokowi di Solo, Rabu, 14 Mei 2025.

“Saya belum (mendaftar). Kan masih panjang, sampai Juni, seingat saya masih Juni (pendaftaran),” katanya.

Baca juga
Bukan Ijazah Asli, Jokowi Serahkan Fotokopi Ijazah ke Polda Metro Jaya

Menurut Jokowi, bursa Ketum PSI cukup menantang. Sebab sistem pemilihan menggunakan e-voting yang mengusung konsep one man one vote.

“Dengan cara itu seluruh anggota partai bisa ikut memberikan suara e-voting. One man one vote, seluruh anggota diberi hak untuk memilih. Itulah yang masih membuatnya memperhitungkan peluang jika ikut mendaftar dalam bursa Caketum PSI,” katanya.

Saat ditanya apakah siap bersaing dengan Kaesang Pangarep yang kemungkinan bakal kembali mendaftar caketum PSI, Jokowi menilai anak bungsunya itu kemungkinan tak daftar jika ayahnya daftar.

“Ya nggak tahu (menang atau kalah dari Kaesang). Kalau saya mendaftar mungkin yang lain nggak mendaftar, mungkin,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait