Pelaku pembunuhan dan pemutilasi korban yang mayatnya ditemukan di Padang Pariaman dan Kota Padang, Sumatera Barat, ditangkap. Pelaku diduga telah melakukan pembunuhan terhadap dua korban lainnya.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengungkapkan penangkapan tersebut. Dia menyebut, korban bernama Septia Adinda, 25 tahun.
"Sudah (menangkap pelaku)," ujar Faisol saat dikonfirmasi, Kamis, 19 Juni 2025.
Faisol menjelaskan, pelaku diduga terlibat dua kasus pembunuhan lainnya. Namun dia belum menjelaskan detil dua korban lain, selain Septia Adinda.
Baca juga
Sadis, Suami Mutilasi Istrinya di Ciamis, Dagingnya Ditawarkan ke Tetangga
"Yang 2 (korban) kasus lama," ucap Faisol.
Sementara itu, keluarga dan kerabat mengenali korban mutilasi adalah Septia Adinda. Hal tersebut dikenali dari cincin di jari korban. Mereka juga menyebut, Septia sudah empat hari menghilang.
"Ada cincin persis milik dia (Septia Adinda). Itu cincin hanya dia yang punya, karena cincin itu didesain atau dipesan khusus. Dia saja yang punya," kata Putri Wulan, teman Septia.
Kronologi penemuan korban mutilasi di Padang Pariaman >>>
Warga Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat, dihebohkan dengan penemuan mayat yang diduga korban mutilasi. Posisi mayat ditemukan di aliran Sungai Batang Anai.
Kapolsek Batang Anai, Iptu Wadriadi, menjelaskan, korban mutilasi ini ditemukan pada Selasa, 17 Juni 2026 oleh seorang nelayan. Saat itu, nelayan tersebut tengah membersihkan kapalnya di tepi aliran sungai Batang Anai.
"Mayat ini tidak ada kepala, tidak ada kedua tangan dan kaki. Termasuk alat kelamin tidak ada," kata Iptu Wadriadi, dalam keterangannya, Rabu, 18 Juni 2025.
Wadriadi menduga, korban berjenis kelamin laki-laki. Hal ini didasarkan pada postur tubuh dan dada mayat.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Koto Tangah, Iptu Jamaldi, menambahkan, mendapatkan laporan temuan kepala di aliran Sungai Batang Anai, atau 6 kilometer dari lokasi penemuan badan. Dia menduga, kepala itu adalah bagian dari tubuh korban mutilasi.
"Penemuan kepala manusia ini berada di kawasan TPI Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Lokasi ini berjarak sekitar 6 kilometer dari potongan tubuh mayat yang ditemukan di aliran Batang Anai," kata Iptu Jamaldi.
Iptu Wadriadi, menambahkan, warga juga menemukan kaki di aliran sungai Batang Anai. Kaki ini diduga kuat adalah bagian tubuh dari korban mutilasi yang ditemukan sebelumnya.
"Satu kaki sebelah kanan, tadi pagi ditemukan. Kaki ini hanya dari betis ke bawah. Kuat dugaan bagian dari mayat yang ditemukan sebelumnya," kata Wadriadi.
Wadriadi menjelaskan, saat ini korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara Padang untuk dilakukan autopsi.
"Kalau melihat fakta di lapangan memang ada indikasi pidana. Bisa dugaan pembunuhan. Seperti itulah (korban mutilasi), tapi kami tunggu hasil autopsi," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News