Tradisi pacu jalur tengah menjadi sorotan dunia. Gerakan tarian joki jalur kini banyak diikuti influencer hingga klub sepak bola dunia. Namun tradisi pacu jalur itu kini diklaim milik Malaysia.
Klaim itu ramai diperbincangan di media sosial. Pacu Jalur yang ramai digelar di Kabupaten Kuantan Singingi itu disebut warisan budaya Malaysia.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, buka suara soal klaim tersebut. Menurutnya, klaim adalah hak. Namun faktanya, kebudayaan itu berasal dari Bumi Lancang Kuning.
"Setiap peristiwa orang berhak saja klaim karena kita negara serumpun. Asimilasi budaya itu pasti terjadi," kata Abdul Wahid kepada wartawan.
Abdul Wahid pun mengungkapkan, berdasarkan sejarahnya pacu jalur adalah milik Kuantan Singingi. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-17 atau sekitar tahun 1890-an.
Baca juga
Mengenal Tari Anak Pacu Jalur 'Aura Farming' yang Mendunia Hingga Diikuti Pemain PSG
Abdul Wahid menjelaskan, pacu jalur biasanya digelar saat hari besar agama Islam. Namun belakangan, pacu jalur menjadi salah satu event dalam memeringati Kemerdekaan RI.
Dia juga menjelaskan asal mula kata Jalur. Menurutnya, jalur yang biasa dijadikan moda transportasi di Sungai Kuantan, berasal dari kata 'Menjulur' dan punya arti panjang menjulur.
Pada masa kolonial, pacu jalur bahkan kerap digelar untuk memeringati ulang tahun Ratu Wilhelmina. Tradisi ini pun dianggap sebagai sebuah festival bagi masyarakat setempat.
"Ini sudah lama, tapi sekarang siapa yang mengembangkan dan mempertahankan. Baru Riau yang mengembangkan dan juga mempertahankan," kata Wahid.
Baca juga
Sosok Rayyan, Bocah Pacu Jalur yang Tariannya Aura Farming Jadi Sorotan Dunia
Abdul Wahid menjelaskan, lomba pacu jalur ini sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kemendikbudristek sejak 2014.
"Soal klaim itu sah-sah saja, tapi ini sudah lama karena asimilasi budaya terjadi. Lihat saja fakta dan relitanya (ada di Kuansing)," kata Abdul Wahid.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat, menegaskan, pacu jalur adalah milik Kuantan Singingi.
"Salah besar kalau diklaim orang. Kan bukti-bukti sejarah ada. Ada ritual yang ini bukan hanya soal pacu jalur saja, ada upacara, ada proses panjang sejak jaman nenek moyang," tegas Roni.
"Kalau dari sisi sejarah sudah terdaftar dan jadi warisan budaya tak benda. Itu saja kan sudah jelas bahwa ini warisan budaya Riau, khususnya Kuantan Singingi," kata Roni.
Artikel lainnya: Isi Surat Trump ke Prabowo: Indonesia Kena Tarif Dagang 32%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News