Menguak Batu Andesit, Harta Karun yang Picu Polemik di Desa Wadas

  • Arry
  • 11 Feb 2022 15:40
Batuan andesit, harta karun yang picu polemik di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah(ist/ist)

Desa Wadas di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah memanas pada 8 Februari 2022. Akar masalahnya ada pro dan kontra penambangan batu andesit yang tersimpan di wilayah tersebut.

Batu andesit ini akan digunakan sebagai bahan bangunan untuk proyek Bendungan Bener. Sebuah proyek staregis nasional dengan nilai mencapai Rp2,06 triliun.

Apa itu batuan andesit?

Andesit merupakan batuan yang terbentuk dari magma yang keluar sebagai lava di permikaan bumi. Dinamakan andesit karena batuan ini pertama kali ditemukan di Pegunungan Andes di Amerika Selatan.

Batuan andesit memiliki kandungan silika dalam jumlah sedang dan memiliki ciri warna abu kehitaman. Batuan tersebut dinilai setara dengan batuan vulkanik diorit.

Batuan andesit terbentuk saat rongga yang ditinggalkan gelembung gas di magma yang mengeras dan terisi mineral zeolit. Kandungan batuan andesit ini terdiri dari mineral plagioklas feldspar, kuarsa, horenblendem, serta biotit.

Di Indonesia, batuan andesit ini hanya ditemukan di empat lokasi saja. Selain di Desa Wadas, batuan ini juga ditemukan di Gunung Krakatau, situs Gunung Padang Cianjur, dan Gunung Parang. Gunung Parang menjadi gunung batu andesit tertinggi di Indonesia.

Sementara di dunia, batuan andesit ini hanya berada di sejumla wilayah saja. Seperti di Pegunungan Andes, Pegunungan Cordillera di Amerika Utara dan Amerika Tengah, Gunung Fuji di Jepang, Popocatépetl di Meksiko, hingga Soufrière Saint Vincent di Kepulauan Karibia.

LIPI menjelaskan, salah satu kegunaan batuan andesit ini adalah untuk bahan bangunan. Batuan ini dipilih karena memiliki kerapatan materi yang bagus digunakan sebagai konstruksi bangunan.

Selain itu, batuan andesit ini juga biasa dipakai untuk landasan jalan, jalur pesawat, pemecah ombak, hingga tonggak jalan.

 

Baca Juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait