Gibran Marahi Paspampres yang Pukuli Warga Solo, Komandan Minta Maaf

  • Arry
  • 12 Agt 2022 20:15
Gibran Rakabuming Raka kesal ada Paspampres pukul warga Solo. Putra Presiden Jokowi itu sampai menarik masker anggota Paspampres itu(berita surakarta/youtube)

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ngamuk ke Paspampres. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu marah lantaran pasukan pengaman presiden diketahui memukul warganya.

Kejadian Paspampres memukul warga Solo terjadi di Simpang 4 Girimulyo, Manahan, pada Rabu 9 Agustus 2022. Warga Solo itu adalah seorang sopir truk.

"Saya enggak terima warga saya digituin, dia enggak salah kok. Paspampresnya juga tidak dalam posisi mengawal siapa-siapa," kata Gibran, Jumat, 12 Agustus 2022.

“Jelas banget kejadiannya, kasar banget. Sudah saya pegang videonya. Kejadiannya juga di dekat rumah saya. Bayangna, aku isin banget (bayangkan, saya malu banget). Tugasku melindungi warga,” kata Gibran.

“Mereka minta maafnya karena beritanya viral. Kalau nggak viral mereka nggak mungkin minta maaf,” katanya.

Saking marahnya, Gibran diketahui sempat menarik masker milik Paspampres yang diketahui bernama Hari Misbah itu hingga talinya putus.

"Itu urusanku, tanggung jawabku, ya," terang dia.

 

Komandan Paspampres Minta Maaf >>>

 

Komandan Paspampres Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko meminta maaf kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka atas tindakan anggotanya memukul warga Solo.

"Kami minta maaf kepada Pak Wali Kota, karena prajurit kami telah menyakiti warganya," ujar Wahyu.

"Dan sudah kami selesaikan secara kekeluargaan. Alhamdulillah sudah selesai dan sudah clear," katanya.

Menurut Wahyu, pihaknya akan memberikan sanksi kepada anggota Paspampres tersebut sesuai dengan kesalahannya.

"Pasti kami akan berikan sanksi sesuai dengan kesalahannya supaya tidak diulangi lagi dan menjadi contoh untuk tidak ditiru yang lainnya," jelas Wahyu.

Meski demikian, Wahyu belum memutuskan jenis sanksi yang akan diberikan keapda anggotanya itu. Dia akan memeriksa anggotanya terlebih dahulu sebelum menjatuhkan sanksi.

"Kami berjanji akan memberikan saksi kepada prajurit yang bersalah dan berusaha untuk lebih baik lagi dan lebih humanis terhadap masyarakat," jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait