6 Fakta Usai AKBP Buddy Tewas di Rel KA: Sakit Empedu Hingga Ada Telepon Misterius

  • Arry
  • 30 Apr 2023 08:09
Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Towoliu(@buddytowoliu/instagram)

3. Sakit Empedu

Kombes Trunoyudo juga mengungkapkan, AKBP Buddy sempat ngantor normal sebelum tewas. Menurutnya, almarhum juga kini tengah menjalani pengobatan karena sakit empedu.

"Jauh sebelumnya kejadian ini yang bersangkutan ini sakit, berobat, berobat, kemudian menjalani beberapa medis yang tentunya juga bahan untuk proses penyelidikan, yang sakit nya adalah di empedu, sakit ini sudah melapor ke Kapolres (Kapolres Metro Jaktim Kombes Leonardus Simarmata), untuk sementara 2 minggu atau seminggu lalu menjalani operasi karena tidak tahan lagi tentu ini bagian dari pada penyelidikan," jelas Trunoyudo.

"Kalau izinnya ini baru dua minggu lalu, dan kemudian menjalani operasi di RS Pondok Indah. Jadi beliau ini baru serah terima, begitu ke Polres Jaktim menghadap ke Kapolres langsung minta izin karena sakit," sambung dia.

Meski demikian, Polda Metro Jaya akan memastikan motif di balik tewasnya AKBP Buddy ini.

"Untik motif, ini masih didalami," ujarnya.

4. Keluarga Angkat Bicara

Pihak keluarga tidak percaya dengan pernyataan Polda Metro Jaya soal dugaan AKBP Buddy bunuh diri. Termasuk dugaan gangguan kejiwaan yang dialami mendiang.

"Dari pihak keluarga kalau dituduh bunuh diri itu kami menolak, sangat menolak," kata paman AKBP Buddy, Cyprus A Tatali.

"Kalau gangguan jiwa tidak mungkin. Dia sekarang mendapat tugas baru di Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur," ujarnya.

5. Dugaan Mafia Narkoba

Keluarga pun mencurigai adanya keterlibatan mafia narkoba di balik kematian AKBY Buddy. Hal itu terkait dengan jabatan Kasat Narkoba yang baru diembannya selama dua pekan.

"Kami menduga karena ada jabatan baru mungkin ada yang diduga dia mau sidik, kan Kasat Narkoba, kan narkoba di situ kan berhadapan di situ mafia, pelaku-pelaku mafia," tutur Cyprus.

"Yang memunculkan kecurigaan itu karena semua berjalan sehat, keluarga baik, soal ekonomi tidak mungkin mati lapar. Nah kebutuhan-kebutuhan pemain seperti itu," jelasnya.

"Ini jadi pertanyaan besar dari kami keluarga. Kalau tahu-tahu karena jabatan kasat narkoba, lebih baik tak perlu jabatan itu kalau membawa binasa gini bagi keluarga kami. Anggota polisi biasa saja lah," sambungnya.

6. Telepon Misterius 1 Jam Sebelum Tewas

Cyprus juga mengungkapkan, keponakannya itu menerima telepon misterius pada pukul 09.00 atau satu jam sebelum tewas. Hal tersebut diketahui dari Nebi, seseorang yang merenovasi ruangan AKBP Buddy di Mapolres Jakarta Timur.

"Menelepon itu, setelah menelepon, beliau masih di ruangan dia dan tidak sampai satu jam setelah dia menelepon itu dia berangkat," kata Cyprus.

Anehnya, lanjut Cyprus, AKBP Buddy langsung bergegas pergi keluar kantor dengan menggunakan ojek online. Padahal mobil pribadinya terparkir di depan halaman Mapolres Jakarta Timur.

"Artinya, kan, bertanya juga keluarga kalau dia naik Grab, yang telepon ini berarti tidak selevel atau tidak di bawah dia. Dia butuh waktu, kecepatan, kan, kira-kira begitu," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait