Cerita Amin Nasabah BRI Kehilangan Rp202 Juta dalam 9 Menit, Ini Gegaranya

  • Arry
  • 19 Mei 2023 18:12
Ilustrasi Uang Rupiah(mufid majnun/unsplash)

Nasabah BRI Cabang Mamuju, Sulawesi Barat, bernama Muhammad Amin, mengaku kehilangan tabungannya sebesar Rp202 juta. Tabungannya hanya disisakan Rp53 ribu saja.

Mengutip kompas.com, peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 13 Mei 2023. Saat itu dia baru sadar usai menerima pemberitahuan transaksi penarikan saldo sebanyak 3 kali dalam waktu 9 menit.

Menurut Amin, sebelum kehilangan uangnya, dia sempat mendapatkan pesan undangan digital melalui WhatsApp dari nomor tak dikenal. Awalnya dia mengabaikan pesan tersebut.

Namun, pengirim pesan kemudian berulang kali mengirimkan hal yang sama. Akhirnya Amin mengaku membuka pesan tersebut karena mengira undangan itu dikirim temannya. Amin pun akhirnya membuka undangan digital tersebut.

Baca juga
Waspada Undangan Pernikahan Via WhatsApp Penguras Rekening

"(Tapi) saya belum tahu kalau Hp saya disitu (di-remote), nanti saya sadar (ditipu) setelah kehilangan uang," ujar Amin.

Usai mengklik undangan pernikahan digital itu, Amin mengaku menerima SMS permintaan kode On Time Password (OTP) untuk aplikasi BRImo. Namun dia mengabaikan pesan tersebut karena mengetahui SMS itu adalah upaya penipuan.

Amin pun mengaku masih bisa menggunakan aplikasi BRImo. Dia sempat mengirim uang untuk anaknya pada Rabu, 10 Mei. Namun pada Jumat, 12 Mei, dia tidak bisa lagi membuka aplikasi BRImo miliknya.

Amin kemudian langsung mendatangi kantor BRI Cabang Mamuju untuk melaporkan hal ini. Di sana, dia meminta agar akun BRImo miliknya diaktifkan kembali dengan bantuan pegawai customer service BRI.

Baca juga
Waspada Penipuan Via WhatsApp Berkedok Surat Tilang Polisi

Usai mengisi data, Amin kembali menerima pesat OTP. Karena ragu akan pesan ini, dia kemudian menanyakan ke pegawai CS, apakah OTP tersebut resmi atau tidak.

Menurut Amin, pegawai CS itu mengatakan pesan itu resmi dari Bank BRI. Pegawai itu kemudian mengambil ponsel Amin dan mengklik pesan permintaan OTP tersebut.

"Tapi disitu tidak ada keluar kode OTP. Saya cek email saya tapi tidak ada yang masuk. Jadi saya bilang nanti saya cek email (melalui) laptop di rumah," ujar Amin.

Namun, sesampainya di rumah, Amin mengaku tidak bisa membuka email pribadinya. Bahkan pada Sabtu, 13 Mei, dia mengecek saldonya di ATM BRI hanya tersisa Rp53 ribu saja.


Selanjutnya >>>

 

Setelah itu, Amin mengaku menerima SMS sebanyak tiga kali yang berisi pemberitahuan ada penarikan sebanyak tiga kali.

Akhirnya Amin sadar, ponselnya telah diretas usai diberitahu koleganya yang bekerja di bank. Menurut temannya, kejadian itu bermula saat Amin mengklik undangan digital yang dikirimkan via WhatsApp.

Namun Amin justru berkeyakinan, uangnya hilang setelah CS BRI mengklik pesan permintaan OTP di ponselnya.

"Yang jadi persoalan, itu kode OTP bukan saya kasi kan. Saya kan belum tahu di situ (waktu bertemu CS). Saya bertanya apa ini yang masuk. Seandainya saya tahu kan saya langsung suruh blokir rekening. Jadi di situ kelalaiannya (pegawai BRI)," kata Amin.

Amin pun kemudian menemui pimpinan cabang Bank BRI Mamuju. Menurutnya, pimpinan bank mengaku sudah melakukan investigasi dan menyatakan Amin sebagai korban penipuan.

Baca juga
Waspada Penipuan Via WhatsApp Kurir Palsu Minta Instal Aplikasi, Bisa Bobol M-Banking

Namun, pihak bank menyatakan tidak akan mengganti uang ratusan juta yang hilang itu. Amin ngotot, uang itu hilang akibat kelalaian dari pihak bank. Amin pun kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi.

"Tadi pagi saya sudah ke Polda Sulbar berkonsultasi dan dia menyarankan untuk membawa saksi untuk melaporkan kelalaian ini," ujar Amin.

Mengenai kasus ini, Pimpinan Cabang BRI Mamuju, Octarez Abi Ibrahim, menyatakan pihaknya telah melakukan investigasi. Hasilnya, Amin adalah korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering.

"Yang bersangkutan menginformasikan data transaksi perbankan (PIN & Password) yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab baik melalui digital atau phone scam sehingga transaksi dapat berjalan dengan sukses," ujar Abi.

Abi menyatakan, bank hanya akan mengganti kerugian nasabah bila kelalaian disebabkan sistem perbankan. Dia pun mengimbau kepada nasabah agar berhati-hati untuk menjaga kerahasiaan data pribadi.

"Diimbau agar nasabah tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI," ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait