Ngaku Di-bully Gegara Panggil Jokowi Petugas Partai, Megawati: Yang Calonkan Kan Saya

  • Arry
  • 27 Jul 2023 09:41
Presiden Joko Widodo dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri(humas/setkabgoid)

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kerap di-bully gegara sering memanggil Presiden Joko Widodo dengan sebutan petugas partai. Mega pun ungkap alasannya.

"Saya saja dibully, tidak boleh ngomong kader, enggak boleh ngomong petugas partai," kata Megawati di Surabaya, Rabu, 26 Juli 2023.

Megawati menyatakan tidak setuju jika di media massa ada wacana yang menilai calon presiden harus diwakafkan.

“Kapan itu ada tulisan gini ‘calon presiden itu sebenarnya harus diwakafkan’. Saya bilang ‘kayak barang aja’,” kata Megawati.

Baca juga
Media Singapura Sebut Hubungan Jokowi-Megawati Renggang Gegara Ganjar Nyapres

“Bukannya ngekor, tapi ngerti enggak yang ibu maksud. (Kalau partai tak boleh menugaskan kader) Untuk apa ada partai dong? Ya udah aja (bikin saja sistem) kita satu arah, semua sama (seragam), enggak boleh ada kader (partai), (sehingga) enggak boleh ada petugas (partai). Jadi ada (dibuat) aturan pemerintah RI mesti begini (seragam, red),” ujar Megawati.

Menurut Megawati, berdasarkan perundang-undangan, calon presiden diusung satu atau beberapa partai. Jokowi adalah calon presiden yang diusung PDIP dan kebetulan dia adalah kader dari PDI.

"Namanya perundangan Republik Indonesia, baca kalian, bahwa yang namanya calon presiden itu diusung satu partai, atau dan beberapa partai, Kok saya yang dibully," jelasnya.

Baca juga
Ikuti Saran dari Megawati: Netizen Bikin Peyek Direbus, Bagaimana Hasilnya?

"Saya bilang Pak Jokowi petugas partai, hayo mau dibully lagi? Lah yang nyalonkan (Jokowi) saya, yang lain ngikut," tambahnya.

Megawati menilai apabila ada yang tidak menghendaki sebutan tersebut, dia menantang partai lain mengajukan calon presidennya sendiri. Kalau tidak, Megawati minta agar sebutan petugas partai itu dihormati.

"Jangan perundangan kita dibelokan, kalau saya yang nyalonin enggak pernah ngikut yang lain. Kalau mau ngikut ya monggo, ada aturanya," ujarnya.

“Coba deh saya pengin tahu, koran segala ngebully atau enggak, ya biarin aja. Seneng saya, artinya apa? Trap (jebakan) saya masuk. Kok gila banget deh, gitu aja dijadiin berita, apa engga ada (topik) yang lain aja yang bisa dimasukkan (jadi berita)? Tolong deh,” kata Megawati.

Artikel lainnya: Polisi Tembak Polisi Terjadi di Bogor, Dua Polisi Jadi Tersangka

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait